SOLOPOS.COM - Justin Bieber (dailymail.co.uk)

Solopos.com, MIAMI — Berbagai ulah Justin Bieber di Miami, Florida, AS, bukan hanya menyeretnya ke ranah hukum. Gara-gara Bieber, tiga polisi Miami kini juga terancam terkena sanksi, bahkan bisa kehilangan pekerjaan.

Setelah menangkap Bieber di arena drag race liar Rabu (22/1/2014) malam waktu setempat, Kepolisian Florida juga memberikan skors terhadap tiga anggotanya. Mereka dinonaktifkan gara-gara memberikan pengawalan bagi Bieber dua hari sebelum sebelum mantan pacar Selena Gomez itu ditangkap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut kepolisian setempat, pengawalan yang diberikan kepada Bieber dari kawasan Bandara Miami itu illegal. “Kehadiran mereka di bandara tanpa izin,” kata pejabat kepolisian setempat, David Chiverton, Jumat (24/1/2013).

Menurut Chiverton, polisi bisa saja memberikan pengawalan dari bandara, namun mereka harus mendapatkan izin khusus. “Semua pengawalan harus ada izin, apakah itu untuk Bieber atau siapapun dia,” katanya.

Dia mengatakan ketiga polisi tersebut diskors sementara tanpa mendapatkan gaji sambul menunggu hasil investigasi terhadap kasus itu. Investigasi itu juga untuk mengetahui di mana para polisi itu mengawal Bieber, termasuk soal laporan bahwa Bieber mengunjungi kelab striptis, the King of Diamonds.

Jumat lalu, Bieber mengasingkan diri di sebuah hotel di Miami Beach. Hal ini dilakukan Bieber sehari setelah dia ditangkap polisi atas tuduhan penggunaan obat terlarang, SIM yang sudah kedaluwarsa, dan melawan penangkapan, Kamis  (23/1/2014).

Lokasi hotel itu berada hanya beberapa blok dari kantor polisi Miami Beach. Namun upaya Bieber menyendiri ternyata gagal. Di luar hotel, para wartawan, paparazzi, dan penggemar fanatiknya malah menunggunya dan berharap Bieber muncul.

Bieber sebenarnya akan ditahan di rumah tahanan setempat, namun akhirnya bebas setelah membayar uang jaminan sebesar US$2.500. Anehnya, deretan kenakalan Bieber rupanya tidak membuat para penggemar fanatiknya meninggalkannya. “Sekarang dia memang nakal, tapi tidak ada orang yang sempurna dan setiap orang pasti pernah berbuat salah,” kata Maria Jose Lobo, gadis 11 tahun asal Kolombia kepada Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya