SOLOPOS.COM - Rektor UNY Prof. Sutrisna Wibawa. (Harian Jogja/Sunartono)

Prodi PGSD paling banyak diminati

Harianjogja.com, SLEMAN-Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) berusaha mempertahankan jurusan pendidikan agar tidak tergerus oleh program studi (prodi) nonkependidikan. Persentase jurusan pendidikan di kampus ini masih mendominasi mencapai 70% dibandingkan jurusan non-kependidikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rektor UNY Prof. Sutrisna Wibawa menjelaskan, semua prodi pendidikan di UNY masih memiliki peminat yang tinggi, justru prodi nonpendidikan menjadi pilihan kedua. Salah satu prodi pendidikan yang banyak peminat adalah Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), sedangkan prodi nonkependidikan yang memiliki peminat tinggi yaitu Akuntansi. Persentase jurusan pendidikan juga masih mendominasi sekitar 70% dan sisanya untuk non-kependidikan hanya 30%.

“Prodi pendidikan tidak kalah masih di nomor satu, yang nonpendidikan biasanya di urutan kedua,” katanya seusai memimpin pelantikan peserta Wisuda Program D3, S1, S2 dan S3 di GOR UNY, Sabtu (24/2).

Sebagai LPTK, katanya, UNY mengembangkan pendidikan di Indonesia sehingga roh utamanya adalah kependidikan. Keberadaan prodi nonkependidikanmenurutnya hanya sebagai pengembangan dari prodi pendidikan. Ia mencontohkan keberadaan prodi Matematika Murni sebagai pengembangan dari Pendidikan Matematika serta Pendidikan Akuntansi tetapi memiliki pendamping Prodi Akuntansi. Antara prodi pendidikan dan nonkependidikan itu ada kesamaan keilmuan, sehingga ada dukungan ilmu murni kepada ilmu pendidikan. “Jadi istilahnya common ground keilmuan antara pendidikan dan nonkependidikan,” ujarnya.

Ia menambahkan sebagai LPTK, UNY terus mempertahankan prodi pendidikan dengan tidak serta merta menambah jurusan nonkependidikan. Mengingat fokus UNY adalah mencetak sumber daya manusia pendidik. “Kalau kita meninggalkan pendidikan siapa yang akan mengelola. Kami tidak seperti universitas umum, ya punya fokus masing-masing setiap perguruan tinggi, tinggal minat mahasiswa,” kata dia.

Menurut Sutrisna peminat calon mahasiswa ke UNY tergolong tinggi. Pada penerimaan mahasiswa baru (PMB) 2017, total ada 65.000 pendaftar yang masuk ke UNY dan yang diterima sekitar 5.000 mahasiswa. Perbandingan mencapai 1 : 11 antara yang lolos seleksi dengan yang gagal. Namun ada pula jurusan yang memiliki perbandingan 1 : 50 seperti PGSD, Pendidikan Akuntansi dan Manajemen.

“Mungkin masyarakat melihatnya fleksibilitas, selain jadi guru bisa jadi yang lain. Sekarang realistis orang memilih prodi tentu dengan melihat yang pasarnya masih tinggi,” ujar mantan Sekretaris Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Ristek Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) ini.

Dalam wisuda tersebut, pria kelahiran Gunungkidul ini memberikan wejangan pentingnya mampu mengembangkan diri, kreatif dan inovatif karena zaman terus berubah. Ia menyarankan lulusan UNY dapat mengembangkan inovasi pendidikan, salahsatunya mengembangkan bimbingan belajar berbasis online yang tidak lagi konvensional. Saat ini dunia pendidikan sudah marak dengan pendidikan Massive Open Online Course (MOOCs) yang merupakan sistem pembelajaran kursus online secara besar-besaran dengan memberikan ruang partisipasi publik tidak terbatas. Pengajaran itu memiliki daya jangkau yang luas melewati batas fisik kampus dan negara. Selain itu, dapat mengembangkan riset hasil skripsi menjadi model pembelajaran. Sedangkan untuk lulusan nonpendidikan jangan hanya berdiam diri tetapi harus kreatif.

“Sehingga tidak mengharapkan pekerjaan dari orang lain. Kalau berdiam diri membawa map ke sana ke sini nanti bisa tergerus. Jadi harus ada inisiatif pribadi,” ujarnya.

Wisuda kali ini diikuti 966 orang dengan rincian, tujuh orang dari program doktor, 157 magister, 770 program sarjana dan 32 dari program diploma. Peserta wisuda dengan predikat cumlaude tercatat 237 orang atau 24,53% dari total jumlah wisuda, dengan IPK tertinggi 2,89 dan terendah 2,89 dan rata-rata 3,51. Selain itu ada 71 peserta wisuda yang memiliki prestasi dengan rincian, prestasi bidang penalaran ada 25 orang, bidang seni sembilan orang, bidang olahraga 31 orang dan bidang minat khusus ada 12 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya