SOLOPOS.COM - Ilustrasi MIUI, teknologi antar muka yang dikembangkan Xiaomi. (Gambar: Youtube/Xiaomi)

Solopos.com, SOLO – Mungkin anda adalah salah satu pengguna smartphone Xiaomi yang pernah mengetik kata kunci “Cara mematikan iklan di Xiaomi MIUI”. Entah berhasil atau tidak, agaknya penting memahami model bisnis perusahaan teknologi yang tampaknya berhasil mengolaborasikan smartphone handal untuk menjawab kemampuan gawai memainkan game serta cara mereka monetisasi melalui aktivasi iklan.

Melihat hasil langkah strategis itu, Xiaomi boleh dibilang sukses menjawab pasar pengguna smartphone untuk kebutuhan bermain game yang dinamis dari hari ke hari. Sebab, Xiaomi menyebutkan smartphone kelas premium menjadi salah satu pilar mereka dalam meraih pendapatan yang fantastis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Bos Baru LG Singgung Kebebasan Karyawan Sebagai Langkah Hadapi 2022

Mengutip hasil audit Xiaomi untuk kuartal ke tiga 2021, pendapatan iklan Xiaomi mencapai RMB4,8 miliar atau sekitar Rp10,7 triliun. Capaian itu disebut meningkat 44,7% dibanding pendapatan di kuartal sama tahun lalu. “Terutama karena perluasan basis pengguna, persentase pengguna smartphone premium yang lebih tinggi, dan kemampuan monetisasi yang lebih kuat,” sebut salah satu bagian dalam laporan tersebut sebagaimana dikutip Solopos.com, Kamis (30/12/2021).

Spek smartphone yang gahar dan game seru mutakhir memang menjadi hal seksi untuk dibidik para pelaku bisnis teknologi. Pernyataan Menparekraf Sandiaga Uno pada Agustus lalu cukup membuka mata industri game menjadi hal yang tak bisa disepelekan. “Nominal sebesar Rp24,88 triliun atau sekitar 2,19 persen sumbangan subsektor aplikasi dan game developer untuk PDB nasional. Ini juga sejalan dengan janji Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan e-sport dan industri gaming yang menjadi salah satu modal bangsa,” kata Sandiaga Uno sebagaimana dilansir dalam laman Kemenparekraf, Senin (16/8/2021).

Baca Juga: Enam Bulan, Pendapatan Xiaomi Tembus Rp17,4 Triliun

Itu baru iklan. Belum pendapatan game yang disebut meningkat 25% dibanding kuartal ke tiga tahun lalu. Total pendapatan Xiaomi dari game pada kuartal tersebut adalah RMB1,0 miliar alias sekitar Rp2,2 triliun. Iklan dan game menjadi pilar pendapatan tambahan dari bisnis teknologi tersebut.

Umpan Teknologi Menjaring Cuan

MIUI atau Mobile Internet User Interface yang menjadi senjata Xiaomi. Teknologi antar muka itu  telah menyertakan MSA atau MIUI System Ads. Sistem personalisasi iklan ini telah menempel dan mengatur distribusi iklan untuk pengguna smartphone.

MIUI merupakan penerapan fungsi tepat dalam ponsel cerdas yang terus dikembangkan Xiaomi untuk memudahkan para pengguna smartphone Xiaomi. Pengguna bisa lebih efisien menggunakan gawai karena teknologi antar muka membantu mengenali kebiasaan dan pengelompokan kebutuhan aplikasi berbasis analisa cerdas dalam MIUI. Bisa disimpulkan kemudahan yang hadir melalui fitur layanan smartphone tersebut meminta imbal balik untuk memutar roda industri iklan.

Baca Juga: Ambisi Kirim Makanan dengan Drone, Meituan Urus Ijin Terbang

Smartphone Xiaomi dikenal lebih murah dibanding merek lainnya. Harga produk-produk line up Xiaomi terkadang nyaris membuat sulit dinalar. Xiaomi tetap menghadirkan spesifikasi produk yang berani diadu juga merilis harga yang selalu menggiurkan.

Hal itu bisa dibuktikan sendiri dengan membandingkan produk Xiomi dengan produk smartphone lain dengan spesifikasi dan kemampuan setara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya