SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Sekretariat Daerah Wonogiri, Jumat (24/9/2021). (Solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI—Sejumlah langkah strategis dilakukan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 di masing-masing kecamatan. Langkah ini meliputi verifikasi data warga yang benar-benar berdomisili di Wonogiri hingga mengupayakan vaksinasi berbasis aglomerasi wilayah.

“Segera dilakukan verifikasi dan validasi [verval] data berbasis kondisi real warga yang berdomisi di Wonogiri. Data dulu warga yang ada di rumah, basisnya nomor induk kependudukan [NIK]. Jadi kita tahu dia di rumah atau merantau. Data warga dengan NIK domisili berada di daerah ini yang penting,” ujar dia, dalam evaluasi vaksinasi Covid-19 di Pemkab Wonogiri, akhir pekan lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati menambahkan sejumlah peristiwa penting seperti warga meninggal dunia kemungkinan banyak yang tidak dilaporkan sehingga masih terdata di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Maka dari itu, jika verval sudah dilakukan akan tampak data warga yang telah tervaksin serta terlihat mereka yang merantau.

Baca Juga: Warga Merantau dan Akses Jauh Jadi Kendala Vaksinasi di Wonogiri

Tak bisa dimungkiri, kendala terbesar yang dihadapi dalam pelaksanaan vaksinasi ini adalah soal geografis. Selain itu, permasalahan berikutnya adalah mobilisasi warga. Penyebabnya, ada yang enggan vaksin, malas, hingga jaraknya yang terlalu jauh dengan lokasi vaksinasi.

“Para camat dan kepala desa supaya membikin aglomerasi, yakni pemetaan dan penggabungan vaksinasi. Cari wilayah terdekat, kantor desa yang representatif, serta koneksi sinyal internet bagus untuk lokasi vaksinasi,” papar dia.

Di sisi lain, sumber daya manusia (SDM) untuk vaksinasi dinilai cukup untuk mempercepat langkah-langkah tersebut. Dalam hal ini, masing-masing kecamatan memetakan wilayah terlebih dahulu berapa desa yang harus digencarkan vaksinasinya. Dengan demikian, tinggal menentukan titik serta jumlah SDM untuk vaksinasi.

Baca Juga: Tanam Jahe di Polibag, Dukuh Jumbleng Ampel Boyolali Jadi Jujugan

“Perantauan kami yang di luar Wonogiri bisa vaksin di mana pun mereka berada karena basisnya NIK, jadi tidak harus pulang. Sebaliknya, kami juga melayani warga yang ingn vaksinasi meski NIK bukan Wonogiri,” imbuh dia.

Sementara itu, Camat Eromoko, Danang Erawanto, menjelaskan kendala pelaksanaan vaksinasi di wilayahnya adalah warga yang boro atau merantau. Vaksinasi di wilayahnya sebanyak 27.982 orang dari total sasaran 39.068 orang.

“Sisanya itu adalah kaum boro, sakit, dan ada yang tidak mau. Ada pula anak-anak kami yang sekolah di luar daerah. Pekerja di luar daerah sudah disuntik vaksin, sementara warga boro juga konon sudah vaksin,” jelas dia.

Baca Juga: Produktivitas 10 Ton/Hektare, Jumbleng Ampel Produsen Jahe di Boyolali

Berdasarkan data terakhir vaksinasi Covid-19 per Sabtu (9/10/2021), cakupan vaksinasi kumulatif sebanyak 77,97% atau sebanyak 667.159 orang dari target 855.663 orang. Capaian terendah adalah untuk lansia 60,69% (101.508 orang) dan remaja 11,09% (9.763 orang).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya