SOLOPOS.COM - Warga berjalan di atas jembatan kayu di perkampungan nelayan Muara Angke, Jakarta Utara, Sabtu (31/7/2021). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, meyinggung soal proyeksi Jakarta tenggelam dalam 10 tahun ke depan. Seolah membenarkan hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan bahwa permukaan tanah di Jakarta memang mengalami penurunan signifikan setiap tahun.

“Memang di Jakarta ini datarannya rendah, muka air tanah itu kan rendah, jadi di Jakarta itu memang setiap tahun ada penurunan tanah. Namun tidak berarti 10 tahun kemudian Jakarta terendam,” kata Riza kepada wartawan secara virtual, Sabtu (31/7/2021), seperti dilansir Detik.com.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Riza menyebut Pemprov DKI Jakarta telah berupaya mengantisipasi ancaman tenggelam dengan berbagai cara. Salah satunya meningkatkan pemasangan pipa air PAM setiap rumah untuk mengurangi penggunaan air tanah.

Baca juga: Profil Dodit Mulyanto, Komika Sukses Lulusan UNS Solo

Ekspedisi Mudik 2024

Riza berharap program pengalihan air tanah ke PAM bisa mengurangi laju penurunan tanah di Jakarta. Riza mengatakan Pemprov DKI saat ini sedang mempersiapkan program penanganan banjir rob di Jakarta Utara (Jakut).

“Mudah-mudahan ini dapat mengurangi muka air tanah yang ada. Saya kira tidak seperti disampaikan demikian 10 tahun Jakarta akan tenggelam. Perlu kami sampaikan, kami terus mempersiapkan program rob di Jakut bisa diatasi dengan baik. Insyaallah Jakarta 10 tahun enggak tenggelam,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyinggung soal kemungkinan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia tenggelam dalam 10 tahun ke depan dalam pidatonya di Pusat Kontra-Teorisme Nasional AS, Selasa (27/7/2021). Dia menyebut perubahan iklim menjadi ancaman terbesar yang dihadapi Departemen Pertahanan AS.

Baca juga: Soal Ucapan Presiden AS, Wagub DKI: Jakarta Tak Akan Tenggelam

Biden mengatakan kenaikan permukaan air laut terus terjadi dan menenggelamkan dataran. Jika hal itu terus terjadi, maka akan banyak orang bermigrasi dan memperbutkan tanah yang subur.

“Tapi apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?” kata dia.

Baca juga: Round Up Dugaan Pungli Pemakaman Jenazah Covid-19 Solo: Oknum Tukang Gali Kubur Minta Uang Lelah Rp5 Juta

Jakarta Tenggelam

Dihimpun dari berbagai sumber, sebenarnya sudah ada banyak penelitian yang menyebutkan Kota Jakarta terancam tenggelam. Salah satunya adalah riset dari NASA yang belum lama ini menarik perhatian.

Dalam hasil penelitian terbaru, NASA meyebut wilayah Jakarta dan pulau reklamasi terancam tenggelam karena berbagai faktor. Mulai dari kenaikan muka air laut sebagai dampak pemanasan global, hingga penyedotan air tanah yang menyebabkan penurunan daratan.

Baca juga: Foto di Ranjang & Video Adhisty Zara Ciuman dengan Mantan Suami Rachel Venya Viral, Ibunya Akui Kesalahan

Kondisi Jakarta yang terancam hilang ditelan air laut itu terlihat jelas di kawasan Jakarta Utara. Tanggul laut raksasa yang di bangun melintang di kawasan utara nyatanya tidak cukup kuat menahan hempasan air laut. Padahal tanggul sepanjang 1.200 meter dengan ketinggian mencapai 3 meter itu awalnya dibangun untuk menganstisipasi banjir rob di utara Jakarta.

Kepala Pusat Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan, dalam video Narasi TV pada 27 Februari 2018 lalu mengatakan kenaikan permukaan air laut menjadi masalah permanen yang menyebabkan ancaman Jakarta tenggelam semakin nyata. Akibatnya banjir rob selalu mengancam kehidupan warga di pesisir utara Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya