SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir (Dok/JIBI/Solopos)

Tinggi muka air Bengawan Solo yang terpantau di Jurug sudah siaga merah. Sejumlah kawasan di Solo sudah terendam banjir.

Solopos.com, SOLO — Hujan deras yang mengguyur Soloraya, Senin (28/11/2016) sore hingga malam, membuat sebagian rumah warga bantaran yang tinggal di Kelurahan Gandekan, Sangkrah, Semanggi, Kedunglumbu, dan Sewu terendam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Senin malam, di Kelurahan Gandekan, air dari Kali Buntung mulai naik dan meluber ke Taman Cerdas Gandekan dan sebagian permukiman dengan ketinggian air mencapai selutut orang dewasa mulai pukul 20.00 WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

Di Kelurahan Sewu, sebanyak 85 kepala keluarga yang terdiri atas 251 jiwa telah mengungsi ke lokasi pengungsian di kantor kelurahan setempat, sanak keluarga, tepi tanggul Sungai Bengawan Solo, serta rumah warga yang aman dari banjir.

Sementara di Kelurahan Semanggi, luapan anak Sungai Bengawan Solo menggenangi permukiman warga yang tinggal tak jauh dari Jembatan Mojo di RT 007/RW 005. Air menggenangi rumah warga mulai pukul 21.00 WIB. Kondisi serupa terjadi di Kelurahan Sangkrah dan Kedunglumbu.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Solo, Gatot Sutanto, menyampaikan ketinggian Sungai Bengawan Solo naik cukup cepat mulai pukul 19.00 WIB. Pos Pemantau Jurug melaporkan tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo mencapai 7,36 meter (siaga hijau). Sedangkan pada pukul 22.00 WIB, ketinggian air di sana sudah melampaui 8,71 meter (siaga merah).

“Ketinggian Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin naik cukup intensif sejak pukul 19.00 WIb. Warga yang tinggal di bantaran kali di Sewu, Sangkrah, Semanggi, dan Gandekan mulai kami arahkan untuk mengungsi,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Senin malam.

Gatot mengatakan pihaknya telah menyiagakan personel di lapangan serta peralatan di antaranya pompa penyedot air portabel ukuran besar dan sedang, perahu karet, genset, lampu penerangan, serta dukungan logistik. “Kami juga dibantu sukarelawan dari PMI. Fokus saat ini evakuasi,” jelasnya.

Selain wilayah bantaran Sungai Bengawan Solo, Gatot mengimbau warga yang tinggal di bantaran Solo sebelah utara juga mewaspadai banjir. “Saat ini ketinggian air Sungai Bengawan Solo cukup tinggi. Air dari Kali Anyar juga akan naik paling tidak dua atau tiga jam ke depan [Selasa, 29/11/2016 dini hari],” terangnya.

Lurah Sewu Henoch Sadono bersama jajarannya membangunkan sejumlah warga yang tinggal di bantaran untuk mengungsi pada Senin malam. “Kami patroli door to door untuk mengingatkan warga bantaran dari Putat sampai Beton untuk mengungsi,” ujar dia saat dihubungi secara terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya