SOLOPOS.COM - Para pengunjung swalayan Matahari Sragen yang terletak di Jl. Raya Sukowati Sragen turun sampai 50% pada H-1 Lebaran, Sabtu (23/5/2020). (Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Warga yang berbelanja pakaian baru untuk kepentingan Lebaran di Swalayan Matahari dan pasar pakaian Shopping Center Sragen tak begitu ramai pada masa pandemi virus corona Covid-19 ini. Kerumunan pengunjung pusat perbelajaan pada H-1 Lebaran terhitung turun drastis sampai 50% bila dibandingkan pada H-1 Lebaran tahun lalu.

Taati Pemerintah, Tak Ada Salat Idulfitri di Masjid Agung Solo 

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Anjloknya pengunjung ke pusat perbelanjaan dirasakan betul para petugas parkir di Sragen karena pendapatan mereka ikut turun pada momentum Lebaran 2020 ini. “Gara-gara corona, pengunjung turun puol [drastis]. Para pelanggan dari Sine dan Ngrambe Kabupaten Ngawi yang biasanya lari ke Swalayan Matahari ini untuk mencari baju baru sekarang menjadi sepi. Sekarang yang belanja hanya lokalan di seputaran Kota Sragen saja,” keluh Suprapto, 72, juru parkir di depan Swalayan Matahari Sragen.

Suprapto sebenarnya menaruh harapan besar pada H-1 Lebaran karena biasanya puncak orang berbelanja pakaian dan sandal itu pada H-1 Lebaran. Pada tahun-tahun lalu, Suprapto bisa mendapatkan hasil Rp300.000-Rp400.000/hari. Kini, pendapatan Suprapto anjlok berkisar Rp100.000-Rp200.000/hari.

Pemkot Solo Tak Gelar Salat Idulfitri, Tiadakan Takbir Keliling

“Sekarang itu yang penting sehat sudah bagus. Anak bungsu saya di Jakarta juga tak bisa pulang. Padahal rencana kalau pulang saya minta menikah karena usianya sudah 23 tahun,” ujarnya.

Aktivitas jalan di pasar pakaian Shopping Center Sragen tak begitu ramai pada H-1 Lebaran, Sabtu (23/5/2020). (Tri Rahayu/Solopos)
Aktivitas jalan di pasar pakaian Shopping Center Sragen tak begitu ramai pada H-1 Lebaran, Sabtu (23/5/2020). (Tri Rahayu/Solopos)

Dampak Corona di Sragen

Juru parkir lainnya, Suradi, 54, mengaku pendapatannya turun drastis pada momentum Lebaran 2020. Dia mengaku wabah virus corona memang berdampak. “Pada Lebaran tahun lalu bisa mendapat Rp400.000/hari, sekarang maksimal hanya bisa mendapat Rp200.000/hari. Ya, bisa dibilang anjloknya sampai 50%. Tahun lalu parkir pengunjung Swalayan Matahari itu membeludak sampai di gang-gang kampung sekarang hanya di depan swalayan saja tidak penuh,” katanya.

Seorang warga Sragen yang belanja di Swalayan Matahari, Daru, 35, mengaku hanya lihat-lihat pakaian saja untuk kepentingan Lebaran. Dia mengatakan protocol Covid-19 di swalayan ini hanya menyediakan tempat cuci tangan.

Meski Batal, Bupati Klaim Salat Idulfitri Alun-Alun Karanganyar Sesuai Ketentuan

“Kalau pas belanja ya pratis tidak ada jaga jarak. Untuk jaga-jaga, saya tidak berlama-lama dan membawa hand sanitizer sendiri. Saya sebenarnya juga khawatir karena pusat perbelanjaan jadi tempat kerumunan,” ujarnya.

Kondisi serupa juga dialami juru parkir di Shopping Center Sragen, Harto, 32. Laki-laki asal Poleng, Gesi, Sragen, itu mengatakan jalan di pasar pakaian ini biasanya padat merayat karena berjejang pengunjung yang hendak beli pakaian baru. “Sekarang sepi. Parkir di kanan dan kiri jalan saja masih banyak yang kosong. Pengunjungnya turun di atas 50%. Tetapi saya tidak bisa mengira-ira,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya