SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, SOLO &ndash;</strong> Kabar soal penggunaan senjata kimia berbahaya oleh militer <a href="http://news.solopos.com/read/20180419/497/911407/500-pengungsi-suriah-tinggalkan-lebanon">Suriah</a> dalam peperangan menjadi pembahasan hangat di kalangan warga dunia. Sejumlah negara mengutuk tegas tindakan yang dilakukan oleh pihak Suriah. Kecurigaan itu membuat sejumlah negara mengirimkan wakil untuk melakukan investigasi di Suriah.</p><p lang="zxx">Hasilnya, seorang perwakilan Jerman, Uli Gack, seperti dikutip dari <em>Russia Today, </em>Selasa (24/4/2018), mengatakan militer Suriah tidak menggunakan senjata kimia dalam peperangan seperti yang dituduhkan selama ini. Bahkan, dia mengklaim serangan senjata kimia di Kota Douma, Suriah, merupakan rekayasa yang disebarkan oleh militan lokal.</p><p lang="zxx">Pernyataan ini disampaikan oleh Uli Gack yang merupakan jurnalis media massa Jerman setelah berada di Suriah selama sepekan. Selama di sana, dia bertanya kepada warga lokal, khususnya di wilayah Damaskus, Suriah, tentang dugaan penggunaan <a href="http://news.solopos.com/read/20180416/497/910679/serang-suriah-inggris-kini-ketakutan-serangan-siber-rusia">senjata kimia</a> itu. Sebab, hal ini menjadi alasan bagi Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, melancarkan serangan ke Suriah pekan lalu. "Tidak pernah ada serangan yang dilakukan menggunakan senjata kimia. Isu tersebut hanya rekayasa," kata Uli Gack.</p><p lang="zxx">Uli Gack juga melihat langsung kondisi pengungsian di pinggiran Kota Damaskus, Suriah. Pengungsian itu dihuni sekitar 20.000 warga dari Ghouta Timur yang rumah mereka rusak akibat perang. Menurutnya, peperangan itu harus segara dihentikan agar penderitaan warga Suriah segera berakhir.</p><p lang="zxx">Pernyataan Uli Gack dikuatkan dengan hasil pemeriksaan seorang dokter yang bertugas di rumah sakit di Kota Douma, <a href="http://news.solopos.com/read/20180414/497/910351/donald-trump-perintahkan-serang-suriah">Suriah</a>. Dokter bernama Mirwan Jaber itu mengatakan tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan jika pasien tersebut terpapar bahan kimia berbahaya.</p><p lang="zxx">"Pasien yang dirawat di rumah sakit ini tidak menunjukkan gejala terpapar bahan kimia berbahaya. Biasanya, orang yang terkena serangan senjata kimia akan mengalami berbagai gejala mulai dari luka pada kulit dan mata, batuk, nyeri dada, pusing, mual, ruam pada kulit, hingga pupil yang menyempit," kata Mirwan Jaber.</p><p lang="zxx">Kendati demikian, Uli Gack mengatakan kesaksian warga Suriah yang ditemuinya tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya. Namun, pernyataan itu setidaknya layak untuk diperhatikan.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya