SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan perhiasan dari limbah logam di Zem Silver, Mijen, Demak, Kamis (15/3/2018). (Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)

Belasan jurnalis Jateng visit ke UKM binaan Dinkop UKM Jateng di Pantura.

Solopos.com, SEMARANG—Belasan jurnalis di Jawa Tengah berkesempatan berkunjung ke sejumlah sentra Usaha Kecil Menengah (UKM) unggulan yang menjadi binaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Kamis-Sabtu (15-17/3/2018). Jurnalis visit ini menyasar ke sebanyak lima kabupaten di pesisir pantai utara (Pantura), yakni Demak, Jepara, Kudus, Pati, dan Rembang.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Kasi Pemasaran Dinkop UKM Jateng, Sucahyo, mengatakan kegiatan jurnalis visit ini bertujuan untuk kian mengenalkan produk UKM Jawa Tengah kepada publik. Selain itu, jurnalis juga bisa melihat langsung mulai dari proses produksi hingga packaging.

“Kami ingin produk-produk unggalan UKM di Jateng ini semakin dikenal luas lewat pemberitaan media. Dengan demikian, mereka tertarik untuk membeli produk hasil karya UKM kami ini,” tuturnya, kepada wartawan. (baca juga: UKM Jateng Didorong Kreatif Pilih Merek Dagang)

Sejumlah UKM yang dikunjungi adalah kerajinan Zem Silver di Kebonagung, Demak; sentra pengasapan ikan di Bonang, Demak; sentra kain tenun di Troso, Jepara; sentra ukir di Mulyoharjo, Jepara; kerajinan bordir di Karangmalang, Kudus; kerajinan biola bambu di Dawe, Kudus; kerajinan kuningan di Juwana, Pati; dan sentra batik tulis di Lasem, Rembang.

Di masing-masing tempat ini belasan jurnalis media massa baik dari media nasional maupun lokal melihat langsung proses pembuatan produk unggulan masing-masing UKM.

Sebagai contoh di Zem Silver di Mijen, Demak, milik Ershad limbah logam yang mayoritas berasal dari limbah elektronik dipermak menjadi sesuatu yang indah serta memiliki nilai jual tinggi. Mantan pilot ini banting setir menjadi pengusaha dengan menjadi perajin perhiasan logam.

Para jurnalis pun diajak untuk melihat lebih dekat bagaimana limbah logam yang tampak tak berharga itu disulap menjadi perhiasan berdaya jual tinggi.

Ershad pun bercerita usaha yang dirintisnya sejak lima tahun lalu ini memberdayakan tetangga di sekitar tempat tinggalnya. Setidaknya ada 46 kepala keluarga yang bisa mandiri karena kerajinan ini.

Sayang, tingginya permintaan pasar akan perhiasan logam ini belum bisa mereka penuhi dengan banyaknya jumlah produksi. Hal ini lantaran kurangnya peralatan untuk mempermak logam-logam tersebut.

“Mereka yang semula tidak punya penghasilan jadi ada pemasukan. Selain itu, mereka juga bisa menggarapnya dari rumah,” tuturnya.

Sejumlah pameran pun sempat diikutinya yang kemudian mendatangkan berkah bagi usahanya. Zem Silver pun dilirik Galeri Nusantara Jakarta. Bahkan hasil kerajinannya akan digunakan di ajang bergengsi Miss Universe.

“Permintaannya itu tinggi baik untuk lingkup domestik atau luar, tetapi produksinya belum banyak. Di samping itu, kemasan juga harus diperhatikan agar nilai jualnya naik,” tutur perwakilan Galeri Nusantara Jakarta, Adi Wijaya.

Lain halnya dengan kerajinan bordir Dahlia di Karangmalang, Kudus.  Usaha milik Sa’adah ini juga berkembang dengan memberdayakan warga di sekitarnya, khususnya para ibu rumah tangga.

Uniknya, bordir Dahlia ini memang sengaja untuk tak banyak mempublikasikan produknya melalui dunia maya demi menjaga kekhasan motif bordir buatannya.

“Ibu-ibu itu kan enggak suka kalau bajunya dikembari, jadi ya biar khas saya enggak mau jual bebas. Selain itu, saya juga tidak mau motif khas saya dijiplak,” ungkapnya.

Di sisi lain, pemilik tenun ikat Limo, di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, juga menghadapi tantangan tersendiri. Selain terkendala bahan baku, serbuan kain printing impor juga menjadi pekerjaan rumah bagi usahanya.

“Harga bahan baku benang naik terus, sementara kami sudah sepakat dengan harga pesanan dari klien. Kami masih tergantung karena bahan bakunya impor,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya