SOLOPOS.COM - Ilustrasi wabah virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyebut skenario pandemi Covid-19 mereda dan hidup normal pada Juni yang diwacanakan pemerintah pusat kemungkinan besar belum bisa terjadi di Solo.

Hal itu harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Apalagi jika saat itu masih ada penambahan kasus positif Covid-19. Meski selama lima hari terakhir tidak terjadi penambahan kasus di Solo, potensi munculnya kasus baru masih ada.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Menurut saya belum bisa [hidup normal pada Juni]. Masih kami pikirkan. Pokoknya dipelajari nanti, karena itu tidak hanya keputusan dari Pemkot. Muspida, pertimbangan masyarakat, dan semuanya. Karena kami kerja kompak bersama Muspida, tentu juga masyarakat. Harus saling mengisi dan gotong royong,” kata dia kepada wartawan, Senin (11/5/2020).

Kasus Baru Covid-19 Muncul di Wuhan, China akan Tes 11 Juta Orang

Rudy, panggilan akrab Wali Kota Solo itu, mengatakan wacana hidup normal dan pandemi Covid-19 mereda tidak bisa dipukul rata sama bagi seluruh daerah di Indonesia. Kondisi geografis pun ikut memengaruhi hal itu.

Situasi masyarakat di lapangan menjadi hal utama yang harus dipikirkan. Ia juga enggan menyebut Solo siap atau belum siap jika pemerintah mewacanakan hidup normal pada Juni mendatang.

Kebijakan Berbeda

Rudy pun tidak menutup kemungkinan akan mengambil kebijakan berbeda apabila situasi pandemi Covid-19 di Kota Solo memang belum memungkinkan untuk hidup normal pada Juni mendatang.

Operasi Pasar Sukoharjo, Gula Pasir Dijual Hanya Rp12.500/Kg Dari Harga Pasaran Rp17.000/Kg

“Kalau di masyarakat situasinya belum memungkinkan nanti kami mungkin berbeda [belum normal]. Ada kebijakan khusus barangkali. Saya yakin enggak semua daerah itu situasinya sama. Tidak sama rata,” kata dia.

Rudy mencontohkan berita di Tegal nol penambahan kasus positif, tapi daerah lain belum tentu sama. Malah bisa jadi tambah banyak. Jadi menurut Rudy tidak bisa disamakan.

Skenario hidup normal tersebut salah satunya adalah membuka kembali sekolah-sekolah. Padahal, gelombang kedua ledakan pandemi Covid-19 termasuk di Kota Solo belum terprediksi. Kurva secara nasional pun belum menunjukkan perlambatan persebaran, bahkan cenderung meningkat.

Bisa Dicontoh Nih, Bukber Unik Ala Warga Banyudono Boyolali, Dijamin Gayeng!

“Siswa dan mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Kalau sekolah dan kampus dibuka, tiba-tiba terjadi gelombang kedua [pandemi], bagaimana? Ini harus diperhatikan betul. Kita tunggu keputusan Presiden saja,” tandasnya.

Pengamatan Solopos.com, sudah sekitar lima hari ini tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Solo. Bahkan, pasien positif justru menunjukkan perkembangan menggembirakan karena banyak yang sembuh.

Begitu pula dengan pasien dalam pengawasan atau PDP. Hingga Selasa (12/5/2020), tercatat jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh di Solo ada 17 orang dari total 27 kasus positif. Sedangkan jumlah PDP yang sembuh 104 orang dari total 150 PDP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya