Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Jumlah Vaksinasi Pelayan Publik di Solo Lebih Tinggi Dari Lansia, Ini Penyebabnya

Jumlah Vaksinasi Pelayan Publik di Solo Lebih Tinggi Dari Lansia, Ini Penyebabnya
user
Selasa, 27 April 2021 - 13:06 WIB
share
SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melihat penyuntikan vaksin Covid-19 kepada guru dan karyawan sekolah, Senin (29/3/2021). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, SOLO—Pemerintah Kota (Pemkot) Solo masih mengejar angka ketercapaian vaksinasi bagi warga lanjut usia (lansia) hingga pekan keempat April. Target vaksinasi pada tahap pertama dan kedua di angka 93.158, yang terdiri dari 10.609 tenaga kesehatan serta 49.983 orang lansia dan 32.566 petugas publik. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan jumlah tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksin dosis pertama mencapai 11.771 orang.
Sedangkan dosis pertama pada lansia di angka 34.597, kemudian petugas pelayanan publik 48.307. “Capaian kami sebenarnya sudah di atas 100% di tahap kedua, hanya persentasenya lebih tinggi petugas pelayanan publik dibandingkan warga lansia. Padahal, kami inginnya lebih tinggi warga lansia. Capaian petugas pelayan publik bahkan lebih dari 100%,” kata dia kepada wartawan, Senin (26/4/2021).

Baca Juga:  Pemkot Solo Membuka Link Pendaftaran Vaksinasi Bagi Lansia, Ini Tautannya

Ning, panggilan akrabnya, mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai cara guna menambah capaian vaksin bagi lansia. Di antaranya menyebar tautan resmi melalui laman https://dinkes.surakarta.go.id/pendaftaran-vaksinasi-covid-19/ yang diperuntukkan bagi pelaksanaan vaksin pada tanggal 26-30 April. Selama lima hari dibuka, jumlah warga lansia yang mendaftar hanya di angka 700an. Karena itulah, pihaknya membuka layanan go show atau langsung memvaksin warga lansia yang datang.
Kendati begitu, pihaknya masih membuka pendaftaran via kelurahan guna menggenjot capaian. Pendaftaran melalui website bisa dimanfaatkan mereka yang melek teknologi. Sementara, yang belum mengerti teknologi bisa langsung mendaftar ke kelurahan. “Kami juga melakukan pendataan via kader Posyandu lansia, warga lansia yang ber-KTP Solo kami minta langsung didata atau dibawa ke puskesmas untuk menerima vaksin,” jelasnya.
Ning mengatakan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) nantinya bakal ditambah guna menghadapi vaksinasi tahap ketiga yang rencananya dimulai pada Juli. Saat ini pelayanan vaksin dilakukan di 17 puskesmas, 3 klinik, dan 19 rumah sakit. Rencananya, akan ada penambahan faskes vaksinasi dan pos vaksinasi di medical centre Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Klinik Stikes Aisyiyah, dan institusi pendidikan, di antaranya Poltekkes Kemenkes, Stikes ITS PKU, Kusuma Husada, Mambaul Ulum, dan Insan Husada.
“Dengan penambahan jumlah faskes vaksinasi dan pos vaksinasi, tentu akan ada penambahan vaksinator. Mereka tinggal menerima pelatihan dan siap melayani. Pos vaksinasi ini menginduk ke puskesmas, sehingga pelayanannya bisa mengikuti penjadwalan dari puskesmas. Sasaran pada tahap ketiga lebih banyak, kemudian tahap keempat juga lebih banyak lagi, sehingga penambahan ini diharapkan mempercepat capaian,” ungkap NIng.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, meminta masyarakat jangan terlalu euforia setelah menerima vaksin. Vaksin tak menjamin seseorang tidak tertular virus Covid-19. “Kenaikan kasus akhir-akhir ini bisa jadi penyebabnya adalah euforia vaksin. Kami minta masyarakat tak berlebihan, tetap menjaga protokol kesehatan sehingga terhindar dari Corona,” kata dia, Senin.

Solopos Stories
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN