SOLOPOS.COM - ARUS BALIK -- Ratusan penumpang kereta api Kertajaya dari Surabaya menuju pintu keluar setibanya di Stasiun Senen Jakarta, Minggu (4/9/2011). (JIBI/Bisnis Indonesia/Yayus Yuswoprihanto)

Solo (Solopos.com) – Jumlah penumpang arus balik kereta api (KA), khususnya ekonomi, di hari puncak arus balik Sabtu (3/9/2011) dan Minggu (4/9/2011) turun tajam dibandingkan periode yang sama tahun 2010.

Di Stasiun Jebres, keberangkatan penumpang turun dari sebanyak 3.703 orang tahun lalu, menjadi hanya 1.954 orang atau turun 47,2%. Penurunan ini juga berakibat jangka waktu arus balik dari Solo ke Jakarta bakal lebih panjang. Sementara itu, tiket KA ekonomi Solo-Jakarta ludes hingga perjalanan H+8 atau Kamis (8/9/2011). Hal sama terjadi pada KA bisnis, di mana tiket terjual habis sampai perjalanan H+11 atau Minggu (11/9/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

ARUS BALIK -- Ratusan penumpang kereta api Kertajaya dari Surabaya menuju pintu keluar setibanya di Stasiun Senen Jakarta, Minggu (4/9/2011). (JIBI/Bisnis Indonesia/Yayus Yuswoprihanto)

Ekspedisi Mudik 2024
Kepala Stasiun Jebres Solo, Heru Hartanto, saat dijumpai wartawan, Minggu (4/9/2011), mengakui volume penumpang arus balik turun dibandingkan tahun lalu. Menurut dia, penurunan itu disebabkan KA terusan yang membawa penumpang ke Bandung dan Jakarta tidak bisa mengangkut penumpang di Stasiun Jebres, lantaran adanya pembatasan jumlah penumpang 150%. “Jadi keberangkatan untuk arus balik di sini hanya bisa dari KA Senja Bengawan. Selebihnya, KA terusan dari timur tidak bisa mengangkut penumpang,” jelas Heru.

Seperti diketahui, terdapat sedikitnya delapan KA terusan tujuan Bandung dan Jakarta yang biasanya menjadi incaran pemudik untuk balik ke perantauan, seperti tujuan Bandung Pasundan dan Kahuripan; dan tujuan Jakarta Mantab, Matarmaja. Pemberlakukan pembatasan penumpang 150%, membuat KA terusan tersebut penuh sejak stasiun keberangkatan. Akibatnya, calon penumpang yang sedianya akan berangkat dari Stasiun Jebres tidak terangkut, sehingga jumlah penumpang naik di stasiun ini tercatat turun.

Lebih jauh, kondisi tersebut besar kemungkinan membuat masa arus balik lebih panjang. Heru mengatakan jika diasumsikan penumpang KA ekonomi tahun lalu ingin kembali memakai KA ekonomi, mereka akan menunggu sampai mendapatkan tiket dan tetap berangkat ke Jakarta dengan KA ekonomi. Hal ini, setidaknya tampak pada ludesnya tiket Senja Bengawan sampai perjalanan H+8 atau Kamis depan. “Penjualan tiket H+9 saat ini terus mengalir. Bisa saja arus balik akan lebih panjang,” ujar dia.

Sementara itu, tiket Senja Bengawan untuk perjalanan Kamis depan ludes, kemarin sebelum tengah hari. Selain KA ini, tiket KA terusan lain pun habis. Hal tak jauh beda terjadi pada tiket KA bisnis Senja Utama. Wakil Kepala Stasiun Balapan Solo, Rachmad Zaini, mengatakan tiket Senja Utama yang dibanderol Rp 220.000/penumpang habis hingga Minggu (11/9/2011). Hal ini di luar kebiasaan. Zaini menduga, banyaknya calon penumpang KA bisnis tersebut adalah imbas pembatasan penumpang KA ekonomi.

“Khusus KA bisnis, tiket sudah penuh sampai H+11. Saya rasa ini ada kaitannya dengan pembatasan KA ekonomi. Kalau untuk KA eksekutif, tiket habis sampai H+8,” beber Zaini.

Di sisi lain, Zaini melihat puncak arus balik terjadi pada Sabtu dan Minggu. Data di Stasiun Balapan menyebut penumpang KA eksekutif dan bisnis pada dua hari tersebut mencapai 1.500-an, sedangkan hari-hari sebelumnya jumlah penumpang berkisar 600-800-an orang. Kendati demikian, dia menduga keramaian arus balik masih akan terjadi sampai beberapa hari ke depan.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya