SOLOPOS.COM - Ilustrasi moda transportasi berbasis aplikasi alias angkutan online. (gmanetwork.com)

Jumlah taksi online di Solo diprediksi tak terbendung setelah revisi Permenhub tentang angkutan online.

Solopos.com, SOLO — Pengamat transportasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Syafi’i, memprediksi akan ada pertumbuhan jumlah taksi online yang masif setelah revisi Permenhub No. 26/2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Yang diperlukan untuk saat ini adalah adanya kompromi antara pengelola taksi online dengan Dinas Perhubungan (Dishub) masing-masing kota. Kompromi akan mengkaji semua hal yang berkaitan dengan operasional taksi online hingga potensi dampak kemacetan.

“Memang agak susah jika harus menghindari perkembangan bisnis online. Tapi di kota-kota besar, seperti Bandung, bahkan Solo ini sudah mulai terasa dampaknya pada kemacetan. Jadi mulai sekarang jangan dibiarkan sampai pada jumlah yang tak terhingga,” kata Syafi’i kepada Solopos.com, Sabtu (21/10/2017).

Dia menjelaskan masyarakat memang sangat diuntungkan dengan adanya taksi online. Masyarakat tentu akan lebih memilih tarif taksi yang dinilai lebih murah, hanya dengan telepon langsung datang, dan sopir yang biasanya lebih komunikatif.

“Jadi yang jadi perhatian kami, taksi-taksi online itu jumlahnya akan menjadi sangat banyak dan masif maka berpotensi menimbulkan kemacetan. Sesuatu yang begitu banyak, maka perlu ada pembatasan. Dampak dari banyaknya taksi online ini sudah terlihat, parkirnya sembarangan sambil menunggu pelanggan, ini juga harus mulai disikapi.”

Menurutnya potensi-potensi ini harus mulai dipikirkan. Selain kebutuhan masyarakat terpenuhi, taksi konvensional juga tidak mati. Taksi konvensional juga dituntut untuk terus memperbaiki layanan.

Selain itu, pemerintah terutama juga harus mulai melihat dampak masifnya bisnis taksi online pada aspek makro terutama perencanaan perkotaan. Pasalnya, taksi online berdampak signifikan terhadap kemacetan kota.

“Bagaimana pemerintah mampu menyediakan angkutan publik yang layak seperti Batik Solo Trans serta angkutan pengumpannya. Solo perlu memaksimalkan lagi manfaat BST bagi masyarakat dan kota, saya rasa BST ini sudah mulai banyak diminati.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya