SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PURWOREJO—Minimnya siswa baru yang masuk ke SMK swasta membuat guru-guru swasta resah. Pasalnya, kekurangan siswa berarti masa depan sekolah juga akan terganggu.

Kepada Harian Progo Express, guru-guru di SMK Yayasan Pendidikan Kejuruan (Yepeka) mengaku resah dengan nasibnya. Hingga akhir pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPBD), sekolah ini baru menerima 30 siswa baru dari kuota 100 siswa yang disediakan.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Kami resah, jika tahun depan kondisi berjalan seperti ini, bukan mustahil banyak SMK swasta yang gulung tikar,” ungkap Widodo salah seorang guru di SMK Yepeka, Purworejo, Rabu (6/7) di tempatnya mengajar.

Hal senada juga disampaikan Miskiyono, salah seorang guru di SMK Kartini, Purworejo. Hingga akhir PPDB, baru sekitar 70 siswa yang mendaftar atau jauh dari kuota 300 siswa baru yang disediakan. Kondisi paling parah dialami SMK Tunas Nusantara, Purworejo. Kepala Sekolah SMK Tunas Nusantara, Sutrisno menyatakan, hingga hari terakhir siswa yang mendaftar baru 13 siswa.

“Kami memang SMK baru, jadi kemungkinan sampai awal masuk sekolah masih akan menerima pendaftaran,” tandasnya kepada Harian Progo Exspress.

Nasib baik masih dialami SMK YPP, Purworejo. Meskipun ada sekitar 427 siswa yang mendaftar, namun beberapa jurusan yang tersedia masih belum memenuhi kuota. “Tahun ini memang jumlah pendaftarnya turun drastis. Biasanya kami menerima 600 sampai 800 pendaftar, tapi sekarang mepet sehingga beberapa jurusan masih kekurangan murid,” pungkasnya, hari ini.(Harian Progo Express/Abdul Hamied Razak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya