SOLOPOS.COM - Petugas mengecek suhu kondisi sapi yang ditemukan mulut berbusa di Pasar Hewan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar pada Rabu (18/5/2022). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Jumlah sapi yang suspek terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) di Karanganyar kembali bertambah. Kali ini ditemukan satu ekor sapi di wilayah Kecamatan Kebakkramat yang sakit dan gejalanya mengarah ke PMK.

Dengan demikian, jumlah total sapi suspek PMK di Kabupaten Karanganyar ada delapan ekor. Suspek kali pertama ditemukan di wilayah Jumapolo sebanyak dua ekor, kemudian Tawangmangu lima ekor, dan Kebakkramat satu ekor.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Ada satu lagi sapi di Kebakkramat yang sakitnya mengarah ke PMK. Yakni mulutnya mengeluarkan lendir, suhu badan tinggi, dan tidak doyan makan,” ujar dokter hewan di Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Fathurahman, Senin (30/5/2022).

Sapi-sapi suspek tersebut sudah dilakukan pengambilan sampel usap (swab) untuk diperiksa di Balai Besar Veteriner (BBV) Wates, Yogyakarta.

Baca Juga: PMK Merebak, Bupati Karanganyar Belum Berencana Tutup Pasar Hewan

Sementara itu, hasil pemeriksaan sampel swab dari suspek sapi-sapi asal Jumapolo yang diperiksa lebih awal hingga sekarang belum keluar.

Lebih jauh Fathurrahman mengatakan selain melarang hewan ternak luar daerah masuk ke Kabupaten Karanganyar, kunjungan manusia ke kandang juga harus dibatasi. Hal tersebut guna mencegah persebaran PMK melalui manusia.

Ia menjelaskan virus ini sangat mudah menyebar. Selain itu persebarannya bisa melalui banyak perantara, di antaranya antarhewan ternak, benda-benda yang terpapar virus, bahkan badan manusia.

Oleh sebab itu, untuk mengurangi risiko persebaran PMK, masyarakat khususnya yang berkontak dengan hewan ternak harus menjaga kebersihan. Selain itu, ia meminta agar kunjungan orang ke kandang diminimalkan.

Baca Juga: Peternak Jumapolo Beli Sapi Via Online, Ternyata Suspek PMK, Duh

“Kurangi kunjungan orang ke kandang karena orang bisa menjadi pembawa virus dari ternak yang kena PMK dan kemudian menularkannya ke hewan ternak lainnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya