SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

RUANG MEROKOK—Ruang Khusuk Merokok yang berada di kompleks Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar) tampak sepi, Kamis (13/10). (Espos/Nadhiroh)

Karanganyar (Solopos.com)–Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, dr Cucuk Heru Kusumo MKes melihat adanya kecenderungan jumlah perokok dari kalangan pelajar meningkat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dari pemaparannya tentang Tentang Kebijakan Dinas Kesehatan dalam rangka Pencegahan Merokok di Kabupaten Karanganyar di acara Kampanye Bahaya Merokok, di Aula DKK Karanganyar, Kamis (13/10/2011), Cucuk menyebutkan berdasarkan hasil survey perilaku merokok pada pelajar SLTP tahun 2010 di Karanganyar, pernah merokok 67,02% dan masih sebagai perokok aktif sebanyak 19,45% dari responden 5100 pelajar.

“Ada tren peningkatan. Itu pengaruh pendidikan. Tiga media pendidikan yaitu di rumah, di sekolah dan di masyarakat harus berimbang. Ketiga media itu tidak memberikan pendidikan yang berimbang, salah satunya soal keteladanan,” terang Cucuk saat ditanya soal jumlah pelajar yang merokok.

Menurut Cucuk, jajarannya juga sudah berusaha mengupayakan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar tahun 2009 tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok. Dikemukakan dia, sampai sekarang Peraturan Daerah itu masih dalam proses.
Dia menyebutkan sebenarnya di jajaran eksekutif sudah siap tapi sampai saat ini belum ada titik temu dengan jajaran legislatif.

“Penyusunan Perda itu dalam rangka melindungi masyarakat. Kami yang berada di Dinas Kesehatan prihatin dengan biaya yang dialokasikan untuk pengobatan dampak merokok besar. Jenis penyakit seperti kanker butuh proses panjang untuk pengobatannya. Padahal banyak masyarakat yang menderita kanker dari kondisi sosial ekonomi yang menengah ke bawah,” jelasnya.

Saat ditanya adanya tempat khusus merokok, Cucuk melihat sampai sekarang belum banyak yang memiliki kesadaran untuk merokok di tempat itu. Sebab, kata dia, berada di tempat khusus merokok seperti berada di akuarium dan menjadi beban moral sendiri.

Pembicara lainnya dari Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Heni Rudianti SKM MKes juga memaparkan data tentang kondisi di Indonesia yaitu jumlah perokok nomor satu di Asean dan nomor tiga di dunia serta produsen dan perkonsumsi tembakau nomor lima di dunia.

(nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya