SOLOPOS.COM - Para calon penumpang kereta api mengikuti tes deteksi Covid-19 menggunakan GeNose di Stasiun Klaten, Selasa (18/5/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Penumpang kereta api atau KA yang diberangkatkan melalui Stasiun Klaten melonjak pada Selasa (18/5/2021). Lonjakan jumlah penumpang yang diberangkatkan itu seiring berakhirnya masa larangan mudik yang ditetapkan pemerintah 6-17 Mei 2021.

Kepala Stasiun Klaten, Sutopo, mengatakan ada peningkatan jumlah penumpang KA jarak jauh yang naik maupun turun di Stasiun Klaten mulai Selasa. Sebanyak 802 orang naik dan 425 orang turun di Stasiun Klaten pada Selasa. Jumlah itu jauh lebih banyak dibandingkan jumlah penumpang KA jarak jauh yang naik-turun selama masa larangan mudik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Tersenyum Saat Dicegat Prokes, Begini Jawaban Epy Kusnandar

"Kemarin-kemarin itu setiap hari naik-turun hanya 150 orang. Rata-rata per hari kurang dari 80 penumpang naik sekitar 60-70 orang saja [selama masa larangan mudik]," kata Sutopo saat ditemui wartawan di Stasiun Klaten, Selasa.

Ekspedisi Mudik 2024

Tujuan calon penumpang didominasi ke wilayah Jakarta. Pada Selasa tercatat sebanyak 121 calon penumpang KA Bengawan dan 119 calon penumpang KA Senja Utama. Peningkatan jumlah penumpang naik KA itu seiring penambahan perjalanan KA pascalarangan mudik.

Jika selama 6-17 Mei 2021 per hari hanya ada lima ritase atau 10 kali perjalanan berangkat dan datang di Stasiun Klaten. Sementara, mulai Selasa ada 15 ritase atau 30 perjalanan berangkat dan datang dalam sehari. "Untuk pemberangkatan hari ini tiket yang tersisa hanya untuk KA eksekutif. Ada tiga KA eksekutif," jelas Sutopo.

Soal syarat keberangkatan penumpang KA jarak jauh, Sutopo menuturkan penumpang tetap wajib menunjukkan hasil tes Covid-19 (antigen, PCR, atau GeNose) yang menyatakan bebas dari Covid-19. Surat hasil tes itu hanya berlaku 1 x 24 jam.

Sutopo belum bisa memprediksi kapan terjadi puncak lonjakan jumlah penumpang KA pascalarangan mudik Lebaran. Dia menegaskan protokol kesehatan ketat tetap diterapkan agar tak ada persebaran Covid-19 di stasiun maupun KA.

Sementara itu, bertambahnya jumlah penumpang KA membuat jumlah orang yang mengikuti tes GeNose di Stasiun Klaten meningkat. Sejak Selasa pagi, fasilitas tes GeNose yang ada di Stasiun Klaten diserbu warga. Hingga pukul 09.30 WIB, sebanyak 150 orang mengikuti tes GeNose di stasiun. Tarif tes Covid-19 menggunakan GeNose di stasiun Rp30.000 per orang.

“Ada dua alat tes GeNose di Stasiun Klaten. Tes ini khusus untuk penumpang KA. Syarat mengikuti tes kan menunjukkan kode booking tiket KA jarak jauh. Selain penumpang yang berangkat dari Klaten ada juga penumpang yang belik tiket di Jogja dan Solo tes di sini,” kata Sutopo.

Baca Juga: 37 Desa Ditenggelamkan Demi Waduk Kedung Ombo

Salah satu warga, Tutik, mengikuti tes GeNose untuk keberangkatan ke Jakarta pada Selasa malam menumpang KA Bengawan. “Pagi ini memilih tes dulu agar nanti tidak buru-buru ketika berangkat. Beli tiket Rp70.000 untuk tes GeNose Rp30.000. Sebenarnya tidak harus tes GeNose. Tes antigen bisa tetapi kan tarifnya lebih mahal [dibandingkan tes GeNose]. Kalau untuk balik ini tidak perlu membawa surat dari desa,” kata warga beberapa waktu terakhir mudik ke wilayah Kecamatan Bayat tersebut.

Warga lainnya, Aji Sahid, 42, mengatakan sejak 5 Mei 2021 lalu mudik ke wilayah Jogonalan. Dia mengaku harus membawa berbagai persyaratan termasuk hasil tes deteksi Covid-19 ketika mudik. “Sebenarnya ribet, tetapi tidak apa-apa. Rencana hari ini mau balik ke Jakarta menumpang KA Bengawan,” kata dia saat ditemui di sela menunggu antrean tes GeNose di Stasiun Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya