SOLOPOS.COM - Calon penumpang antre untuk mendapatkan layanan tes Covid-19 GeNose di Stasiun Solo Balapan, Senin (15/2/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SEMARANG — Jumlah penderita Covid-19 yang terdeteksi di Jawa Tengah semakin susut. Namun, Dinas Kesehatan Jateng membantah mengendurkan tes maupun penelusuran Covid-19 di wilayah ini.

Maklum saja, dinkes menjadi sasaran pertanyaan menyusul adanya dugaan turunnya jumlah kasus Covid-19 di Jateng imbas dari mulai berkurangnya intensitas testing dan tracing. Kepala Dinkes Jateng, Yuliyanto Prabowo, mengatakan hingga saat ini pihaknya terus gencar dalam melakukan tes maupun penelusuran Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tes Covid-19 masih jalan, tiap pekan kita tes sekitar 25.000 orang. Masih terbilang banyak. Tidak kita hentikan,” tutur Yuliyanto kepada wartawan di Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Selasa (2/3/2021).

Baca Juga: Peluang Bisnis Air Minum Isi Ulang

Meski demikian, Yuliyanto tidak menampik jika jumlah testing mulai ada sedikit penurunan dibandingkan sebelumnya. Hal itu menyusul menurunnya jumlah kasus Covid-19 di Jateng.

“Kan testing by tracing. Jadi kalau jumlah yang sakit turun, pasti [tracing] turun. Kan kita tracing. Jadi semakin sedikit yang sakit, logikannya kan turun,” ujar Yuliyanto.

Yulianto menambahkan ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Jateng turun. Selain penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), penurunan kasus juga bisa disebabkan faktor lain seperti vaksinasi.

Baca Juga: Peluang Bisnis Beanbag Nan Empuk

“Banyak pengaruh, ya PSBB, PPKM, vaksinasi, tapi juga alamiah. Seluruh dunia kan juga begitu. Bisa jadi karena umur virusnya,” ujar Yuliyanto.

Tanpa Kabupaten Merah

Terpisah, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, membenarkan jika angka kasus Covid-19 di wilayahnya terus mengalami penurunan. Bahkan, dari 35 kabupaten/kota di Jateng tidak ada lagi yang masuk daftar zona merah atau risiko persebaran Covid-19 tinggi.

“Kalau dilihat dari sisi epidemologi, zona risiko tinggi pada 7 Februari ada 5 kabupaten. Tapi, setelah itu sampai hari ini tidak ada satu pun zona merah di 35 kabupaten/kota di Jateng,” ujar Ganjar.

Baca Juga: Waspada, 12 Zodiak Kerap Keliru Asuh Anak!

Ganjar juga menyebutkan zona merah di kecamatan dan kelurahan yang ada di Jateng juga terus berkurang. Jika semula ada 25 kecamatan yang masuk zona merah, kini hanya tersisa empat kecamatan.

“Begitu juga dengan desa. Pada 7 Februari ada 158 desa yang masuk zona merah. Terus turun menjadi 98 desa pada 14 Februari dan turun lagi jadi 30 desa pada 21 Februari. Kondisi ini bagus dan PPKM mikro berjalan baik,” terangnya.

Selain zona merah berkurang, Ganjar menyatakan jika saat ini angka kasus harian Covid-19 di Jateng juga terus menurun.

Baca Juga: Peluang Bisnis Tanaman Hias di Mal Terbuka

Per Selasa (2/3/2021), jumlah kasus baru tertinggi ada di Banyumas dengan 52 kasus, Jepara 26 kasus, Klaten 23 kasus, Boyolali 22 kasus dan Kota Semarang 17 kasus. Bahkan beberapa daerah di Jateng, seperti Wonogiri, Rembang, Kota Tegal, Salatiga, dan Cilacap tidak ada penambahan kasus.

“Semua mengalami penurunan cukup signifikan. Untuk kasus aktif juga terus menurun dengan tertinggi di Kota Semarang 508 kasus, diikuti Banyumas dengan 466 kasus, dan Cilacap 326 kasus,” tuturnya.

Karena susutnya angka kesakitan Covid-19 itulah, bisa dimaklumi jika tumbuh kecurigaan adanya penurunan intensitas tes maupun penelusuran Covid-19 di Jateng.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya