SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembayaran digital. (Freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia. QRIS diluncurkan Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), 17 Agustus 2019.

Berdasar data Bank Indonesia, merchant atau pedagang pengguna QRIS di Wonogiri hanya 8% dari total 358.410 pengguna di Soloraya. Artinya, QRIS di Wonogiri digunakan oleh sekitar 28.672 merchant. Pendataan itu dilakukan pada Juli 2022 dan dapat berubah sesudahnya.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Dari total 385.410 merchant itu, pangsa terbesar didominasi Kota Solo dengan jumlah 26% dari seluruh merchant di Solo Raya. Berikut persentase jumlah merchant QRIS di Soloraya:

1. Kota Solo: 26%

2. Kabupaten Sukoharjo: 19%

Baca Juga: Pengguna QRIS di Wonogiri Masih Rendah, Pemkab bakal Gencarkan Sosialiasi

3. Kabupaten Karanganyar: 13%

4. Kabupaten Sragen: 10%

5. Kabupaten Klaten: 15%

6. Kabupaten Boyolali: 9%

Baca Juga: Uang Elektronik Memimpin Pertumbuhan Transaksi Nontunai

7. Kabupaten Wonogiri: 8%

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati, mengaku bakal berupaya menyosialisasikan penggunaan QRIS secara bertahap pada para pedagang.

“Salah satunya, saat 1 November 2022 nanti. Akan ada sosialisasi kepada pedagang di Pasar Kota [Wonogiri] dan Pasar Sidoharjo. Tapi apakah itu termasuk QRIS atau bukan saya belum paham. Yang jelas dua pasar itu nantinya memakai e-retribusi,” kata Wahyu kepada Solopos.com, Selasa (4/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya