SOLOPOS.COM - Perangkat Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri menyerahkan bantuan langsung tunai atau BLT senilai Rp300.000 kepada penerima di balai desa, Kamis (6/5/2021). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Jumlah keluarga penerima manfaat bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa 2021 Januari-Mei menyusut 546 keluarga.

Penyusutan jumlah penerima BLT itu membuat realisasi menyusut. Bantuan langsung tunai atau BLT yang sudah disalurkan selama lima bulan ini mencapai lebih dari Rp17 miliar. Sebagai informasi, pemerintah pusat membuat program penyaluran BLT untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Data realisasi BLT 2021 yang Solopos.com peroleh, Jumat (21/5/2021), penyusutan jumlah KPM penerima BLT terjadi mulai realisasi penyaluran pada Februari. BLT Januari disalurkan kepada 11.869 KPM senilai Rp3,56 miliar.

Baca juga: Ruas Jalur Evakuasi di Tegalmulyo Bakal Mulus, Ini Penampakannya

Jumlah penerima BLT Februari menyusut 262 KPM menjadi 11.607 KPM. BLT yang disalurkan pada bulan tersebut tercatat Rp3,482 miliar. Sejak saat itu jumlah penerima tiap bulan menyusut.

Jumlah penerima BLT Mei lalu tercatat 11.323 KPM, sedangkan BLT yang disalurkan senilai Rp3,396 miliar. Dengan demikian selama lima bulan penyaluran jumlah penerima menyusut 546 KPM. Sementara, total BLT yang disalurkan selama Januari-Mei senilai Rp17,307 miliar.

Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa atau PMD Wonogiri, Zyqma Idatya Fitha, kepada Solopos.com, sebelumnya menyampaikan jumlah penerima BLT berpotensi menyusut tiap bulan.

Baca juga: Kakek di Wonogiri Ditemukan Meninggal di Hutan, Diduga Tersesat dan Kelelahan

Ini Faktornya

Penyebabnya ada beberapa faktor, yakni karena ada KPM yang meninggal dunia, pindah kependudukan, dan terdeteksi sebagai penerima bantuan sosial atau bansos lain.

Seperti diketahui, penerima BLT merupkan warga miskin yang sudah masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial atau DTKS dan bukan sebagai penerima bansos lain. Apabila di tengah jalan KPM BLT menjadi KPM bansos lain pihak desa akan mencoret data KPM bersangkutan.

Baca juga: Diversi untuk Juru Mudi Perahu Terbalik di Kedung Ombo Boyolali

Terpisah, Tenaga Ahli Pembangunan Desa Partisipatif Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa atau P3MD Wonogiri, Satya Graha, menginformasikan seluruh desa menyalurkan BLT Mei sebelum Lebaran lalu. Hal ini sesuai komitmen awal pemerintah desa agar KPM bisa menggunakannya untuk kebutuhan selama hari raya.

Sementara itu, Kepala Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Karsanto, mengatakan jumlah KPM BLT Januari-Mei di desanya tetap sama, yakni 37 keluarga. Selama lima bulan itu tidak ada KPM yang meninggal dunia, pindah kependudukan, atau menjadi penerima bansos lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya