SOLOPOS.COM - Iring-iringan mobil penyuluh KB di Solo Baru. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Jumlah penduduk banyak membuat pelayanan keluarga berencana kurang maksimal karena minimnya PLKB

Solopos.com, SUKOHARJO–Provinsi Jateng kekurangan sekitar 6.000 petugas penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB). Saat ini, jumlah PLKB yang tersebar di 35 kota/kabupaten se-Jateng sebanyak 2.000 petugas.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Hal ini diungkapkan Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jateng, Condro Rini, di sela-sela acara roadshow mobil penerangan keluarga berencana dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-22 di kawasan Patung Kuda, Solo Baru, Rabu (5/8/2015). Selama ini, satu PLKB bertugas untuk menyosialisasikan program KB di empat desa.

“Idealnya, satu petugas mengampu dua desa. Wilayah Jateng memang kekurangan petugas lapangan sekitar 6.000 orang,” katanya.

Dia segera mengajukan usulan perekrutan PLKB kepada BKKBN Pusat. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan peran para PLKB yang menjadi ujung tombak menyosialisasikan informasi mengenai program KB di desa/kelurahan.

Menurut Condro, para PLKB yang bakal direkrut berstatus pegawai kontrak. Tentu saja, mereka akan diberi pendidikan dan pelatihan (diklat) mengenai berbagai macam program KB untuk menekan bertambahnya jumlah penduduk. “Kami hanya sebatas mengusulkan jumlah kekurangan PLKB di Jateng. Sementara kewenangan tetap di BKKBN Pusat,” ujar dia.

Dia menjelaskan setiap daerah di Jateng memiliki mobil penerangan KB. Mobil KB itu berkeliling ke perdesaan untuk memberikan informasi mengenai program KB kepada masyarakat. Petugas langsung memberikan penyuluhan mengenai program KB saat bertemu dengan masyarakat perdesaan. “Jumlah mobil penerangan KB di Jateng sebanyak 40 unit,” tutur dia.

Sementara itu, Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty, mengatakan peringatan Harganas sebagai momentum bagi keluarga untuk membangkitkan semangat melaksanakan program KB. Keluarga berperan sentral dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.

Dia menargetkan laju pertumbuhan penduduk mampu ditekan menjadi 1,2 persen pada 2016 mendatang. Saat ini, jumlah penduduk mencapai sekitar 1,49 persen atau sekitar 250 juta jiwa. “Targetnya ada penurunan jumlah penduduk sebanyak tiga juta jiwa pada 2016. Karena itu, kami mengoptimalkan mobil penerangan KB untuk menjangkau daerah terpencil,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya