SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat berbincang dengan penderita katarak di RSUD dr. Soedono, Jumat (11/10/2019). (Madiunpos.com-Abdul Jalil)
Solopos.com, MADIUN -- Jumlah penderita katarak di Jawa Timur sampai saat ini mencapai 400.000 orang. Penyakit ini menjadi penyebab terbesar kebutaan di Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, mengatakan berbagai upaya juga telah dilakukan untuk menyembuhkan penyakit ini.
Pihaknya rutin melaksanakan operasi katarak di berbagai daerah. Dalam rangka memperingati HUT ke-74 Provinsi Jawa Timur, Pemprov juga menyelenggarakan operasi katarak gratis bagi masyarakat.
"Secara keseluruhan ada 10 rumah sakit yang melaksanakan program operasi katarak ini. Sehingga total penderita katarak yang dioperasi ada 5.000-an orang," jelas dia saat mendampingi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di RSUD dr. Soedono Madiun, Jumat (11/10/2019).
Dalam kunjungan itu, Khofifah mendatangi para pasien katarak yang akan menjalani operasi di RSUD dr. Soedono. Gubernur juga berkomunikasi dengan para penderita katarak yang sebagian besar sudah berusia lanjut.
Dia menuturkan penderita katarak di Jawa Timur cukup tinggi dan masih di atas rata-rata nasional. Penyebab kebutaan yang dialami masyakarat Jatim hampir 80% disebabkan karena katarak.
Gubernur menargetkan pada 2023 Jawa Timur bisa bebas dari katarak. "Oleh karena itu, penyebabnya yang harus diatasi. Pada rangkaian HUT ke-74 Jatim, pemprov menyelenggarakan operasi katarak ini," kata dia.
Gubernur menyampaikan pihaknya sudah membentuk Komite Mata Daerah (Komatda). Mereka akan memetakan persebaran katarak di wilayah Jatim.
"Minggu depan Komatda ini akan dilantik. Kita berharap tahun 2023 Jatim bisa bebas dari katarak," jelasnya.