SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Madiunpos.com, MAGETAN</strong> — Jumlah pendaki Gunung Lawu saat perayaan HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180712/516/927599/3.000-m2-lahan-tebu-di-magetan-ludes-terbakar" title="3.000 M2 Lahan Tebu di Magetan Ludes Terbakar">meningkat</a> tajam dibandingkan hari-hari biasa. Tercatat sampai Jumat (17/8/2018) sudah ada sekitar 1.500 orang yang mendaki Gunung Lawu via Cemoro Sewu, Magetan.</p><p>"Jumlah pendaki pada perayaan HUT ke-73 RI ini meningkat tajam dibandingkan pada hari biasanya," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra, saat dihubungi <em>Madiunpos.com</em>, Jumat.</p><p>Fery menuturkan pada perayaan HUT Kemerdekaan RI ini, tim gabungan 80 orang dari BPBD, Tagana, Basarnas Trenggalek, dan unsur lainnya bersiaga di Pos Cemoro Sewu. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di Gunung Lawu seperti <a href="http://madiun.solopos.com/read/20170901/516/847951/kebakaran-magetan-lahan-lanud-iswahjudi-magetan-terbakar" title="KEBAKARAN MAGETAN : Lahan Lanud Iswahjudi Magetan Terbakar">kebakaran</a> hutan seperti yang terjadi pada Jumat dini hari.</p><p>Kepada seluruh pendaki Gunung Lawu, Fery mengimbau agar mereka selalu menjaga alam dan lingkungan kawasan gunung. Dia meminta kepada pendaki yang membuat perapian supaya dipastikan mati saat akan melanjutkan perjalanan.</p><p>Jangan sampai sisa perapian yang dibuat justru menyebabkan kebakaran hutan. "Ini memang kondisi di Gunung Lawu sangat dingin sekali. Kalau membuat perapian, dicek lagi saat hendak melanjutkan perjalanan. Jangan sampai ada sisa bara api meskipun itu kecil," terang dia.</p><p>Menurut Fery, pendaki Gunung Lawu pada saat perayaan HUT Kemerdekaan biasanya banyak yang sudah profesional sehingga sudah paham. Mereka biasanya sudah berkali-kali mendaki Gunung Lawu.</p><p>Wakil Kepala Adm. KPH Lawu, Adi Nugroho, meminta pendaki Gunung Lawu tidak membuat api unggun di sembarang tempat. Hal ini untuk meminimalkan peristiwa <a href="http://madiun.solopos.com/read/20160715/516/737710/kebakaran-magetan-100-kios-dan-puluhan-los-di-pasar-sayur-hangus-pedagang-direlokasi" title="KEBAKARAN MAGETAN : 100 Kios dan Puluhan Los di Pasar Sayur Hangus, Pedagang Direlokasi">kebakaran</a> di Gunung Lawu.</p><p>KPH Lawu telah menyediakan puluhan tempat pembuatan api unggun di puncak Lawu. Tempat api unggun yang disediakan ini berupa drum seng yang dibelah jadi dua.</p><p>"Kami sengaja menyediakan tempat untuk membuat api unggun supaya pendaki tidak sembarangan membikin api unggun yang bisa berpotensi kebakaran," ujar dia saat ditemui di ruang kerjanya, belum lamai ini.</p><p>Selain itu, Adi meminta seluruh pendaki Gunung Lawu memastikan api yang dibuat saat berkemah dipadamkan. Selama musim kemarau ini, KPH Lawu juga menempatkan tiga orang Satgas Pengendalian Kebakaran Hutan.</p><p>Tiga orang ini ditempatkan di tiga pos pendakian yang berbeda-beda di jalur pendakian via Cemoro Sewu. Mereka setiap hari bertugas naik turun gunung untuk memastikan lokasi Gunung Lawu aman dan tidak ada kebakaran.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya