SOLOPOS.COM - Jajanan Sarang Laba-Laba di CFD Boyolali, Minggu (18/9/2022). Pelaku UKM diharapkan terus dapat menangkap peluang ekonomi di CFD Boyolali. (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALICar free day (CFD) di Boyolali sudah berjalan sekitar dua bulan sejak dibuka perdana, Minggu (17/7/2022). Di waktu sebelumnya, CFD di Boyolali sempat ditiadakan karena dampak Pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Boyolali, Karseno, mengatakan para pegiat UKM dan IKM di Boyolali semakin bisa menangkap kesempatan ekonomi setelah CFD come back selama dua bulan ini. Kondisi tersebut diharapkan akan lebih baik lagi di waktu mendatang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Dengan kondisi sekarang yang sudah terbuka, para IKM dan UKM itu semangat dan menangkap kesempatan ini. Semakin positive thinking. Dengan kondisi CFD ini mereka juga punya tempat dan waktu yang pasti di tempat ini, setiap Minggu pagi. Ketemu antara pembeli dan penjual,” ucap dia kepada Solopos.com di CFD Boyolali, Minggu (18/9/2022).

Lebih lanjut, Karseno menjelaskan antusiasme dan keinginan para UKM dan IKM berjualan di CFD Boyolali dirasa terus meningkat. Hal itu ditandai, penambahan UKM dan IKM baru yang melirik CFD sebagai peluang ekonomi.

“Kami sering kok didatangi para UKM. Mereka ingin mendaftar tapi karena tempatnya itu terbatas, ya bisanya begini,” ucap Karseno.

Baca Juga: Angka Kecelakaan Lalu Lintas Tinggi, Satlantas Boyolali Sosialisasi di Area CFD

Saat disinggung jumlah UKM dan IKM di CFD, Karseno mengatakan ada ratusan UMKM yang turut menyemarakkan CFD. Guna menambah jumlah UKM, ia mengatakan akan terus mengoptimalkan ruang di kawasan CFD agar bisa dipakai UKM yang belum terdaftar atau belum mendapat tempat berjualan.

“Intinya, UKM dan IKM memiliki kesempatan jual beli. Di sini, ada makanan, minuman, bahkan pakaian. Seluruh produk-produk UKM tumpek-blek [memusat] di sini,” ucap dia.

Pemilik Jajanan Kue Sarang Laba-Laba di CFD Boyolali, Atis Dwi Pamungkas, mengatakan peluang ekonomi di area CFD sangat terbuka. Atis mengaku pendapatan yang diperoleh Atis saat sekali menggelar dagangannya di CFD Boyolali sudah bisa untuk memenuhi kebutuhan satu pekan ke depan.

Baca Juga: Gratis! 1.700 Bibit Tanaman Langsung Ludes Diserbu Warga di CFD Boyolali

Kepada Solopos.com, Atis, mengaku dirinya sudah berjualan di CFD Boyolali sejak sebelum ada pandemi, yakni sekitar 2019.

“Saya sudah jualan di sini sekitar tiga bulan sebelum pandemi, sejak 2019. Daftarnya tidak susah. Langsung ke Disperindag. Tempatnya juga sudah diatur dari Disperindag. Kalau ada temannya yang terlihat tidak jualan, digeser. Jadi, kami cuma nurut dari Disperindag begitu,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya