SOLOPOS.COM - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kerja Sama dan Layanan Internasional Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar workshop strategi komunikasi antarbudaya, pada Kamis (28/10/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kerja Sama dan Layanan Internasional Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyelenggarakan workshop strategi komunikasi antarbudaya untuk pengembangan sistem layanan mahasiswa internasional di kampus tersebut.

Hal ini bertujuan memberikan wawasan dan menambah kompetensi staf tenaga kependidikan UNS dalam memberikan layanan akademik maupun non akademik kepada mahasiswa internasional.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Jumlah mahasiswa internasional memiliki kontribusi sebesar 5% dalam indikator penilaian QS World University Ranking. Sebagai perguruan tinggi yang masuk klaster 1 nasional, UNS diamanatkan untuk mencapai World Class University yang salah satunya melalui tolok ukur dari QS.

Dalam workshop yang berlangsung pada Kamis (28/10/2021), Kepala UPT Kerja sama dan Layanan Internasional UNS, Rino Ardhian N., Ph.D menyampaikan mahasiswa internasional yang mendaftar di UNS meningkat signifikan.

Baca Juga: UNS Guyur Bonus Melimpah untuk Mahasiswa Peraih Medali PON XX Papua

“Pendaftaran untuk formasi tahun 2020 ada 105 pendaftar. Kemudian menurun karena masa pandemi di 2021 menjadi 52 pendaftar sedangkan untuk periode perkuliahan tahun 2022 meningkat menjadi 241 pendaftar yang berasal dari 41 negara. Hal tersebut akan menjadi tantangan tersendiri bagi staf tenaga pendidikan untuk bisa memberikan yang terbaik bagi mahasiswa internasional,” ungkapnya saat memberikan sambutan.

Sesi pertama dari workshop ini diisi oleh Marieti Debyora Gardiana, S.Si. selaku Sub Koordinator Tata Usaha UPT Kerjasama dan Layanan Internasional. Ia menyampaikan penelitiannya mengenai strategi komunikasi antarbudaya untuk pengembangan sistem layanan mahasiswa internasional UNS.

Penelitian tersebut dilakukan menggunakan sumber pendanaan non APBN UNS pada program Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M) yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS.

“Ide penelitian ini bermula dari diskusi bersama Mas Sulistiyo Joko Wahyudi, S.T. dan teman-teman staf UPT Kerjasama dan Layanan Internasional lainnya terkait tantangan dalam komunikasi antar budaya serta strategi yang selama ini diterapkan di sini untuk mengatasinya,” jelas Gardiana dalam rilis yang diterima Solopos.com, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga: Mahasiswa UNS Dorong Desa Purworejo Sragen Jadi Sentra Kambing Perah

Penelitian yang beranggotakan Rino Ardhian Nugroho, Ph.D. dan Albert Muhammad Isrun Naini, Ph.D. ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap 12 staf Kantor Urusan Internasional dari 5 perguruan tinggi.

Sesi kedua adalah talkshow dengan pembicara staf International Office Universitas Diponegoro, Abdul Rohman, S.Hum; Staf Kerja Sama Luar Negeri Universitas Negeri Semarang, Anas Fauzi, S.Pd., dan pengelola beasiswa Kemitraan Mahasiswa Berkembang (KNB) Sekolah Pascasarjana UNS, Erna Mustikasari, M.I.Kom.

Dipandu oleh Sulistiyo Joko Wahyudi, S.T., para pembicara memberikan tips dan trik praktis dalam berkomunikasi dengan mahasiswa internasional sesuai dengan pengalaman masing-masing. Workshop yang dihadiri oleh kurang lebih 115 peserta diakhiri dengan pembagian buku Be Curious and Act Globally karangan Yudi Sastroredjo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya