SOLOPOS.COM - Tenaga medis menangani pasien Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SOLO -- Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menyebut ada permintaan dari sejumlah rumah sakit agar bisa mengalihfungsikan ruang isolasi pasien Covid-19.

Hal itu menyusul terus menurunnya jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir. Informasi yang Solopos.com peroleh dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo, tren penambahan kasus konfirmasi positif Corona Kota Bengawan terus menurun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selama tiga hari, pada Senin-Rabu (22-24/2/2021), tambahan kasus hanya 97 orang. Sehingga rata-rata hanya 30-an kasus baru dalam sehari. Kumulatif kasus pada Rabu (24/2/2021) pada angka 9.361 orang. Perinciannya 8.270 orang pulang/sembuh, 512 orang isolasi mandiri, 123 orang rawat inap, dan 456 orang meninggal dunia.

Baca Juga: 47 Motor Disita Polisi di Panularan Solo, Sebagian Motor Lawas dan Langka

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan penurunan kasus membuat bed ruang isolasi maupun ICU Covid-19 Kota Bengawan lebih longgar. Dari kapasitas 700-an bed yang tersebar di belasan rumah sakit, hanya 250-an yang terpakai.

Itu pun sudah termasuk pasien dengan alamat luar Solo yang dirujuk ke rumah sakit Solo. “Mungkin masyarakat yang semakin patuh menjalankan protokol kesehatan. Kemudian efek Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat [PPKM] baik yang skala kota maupun mikro,” katanya kepada Solopos.com melalui telepon.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, membenarkan sejumlah RS mulai mengajukan agar ruangan isolasinya dimanfaatkan untuk pasien selain Covid-19. Namun, Ning, sapaan akrabnya, menegaskan RS harus siap apabila bed isolasi itu dibutuhkan jika sewaktu-waktu lonjakan kasus kembali terjadi.

Baca Juga: Mengenal Putra-Putri Mahkota Politikus Soloraya, Akankah Mereka Sesukses Ayahnya?

Kerja Sama Antarkepala Daerah

“Sudah ada beberapa RS yang minta agar kamarnya dialihfungsikan. Kami izinkan dengan catatan sewaktu-waktu dibutuhkan bisa kembali dibutuhkan untuk pasien Covid-19,” bebernya.

Kendati secara umum jumlah kasus Covid-19 Kota Solo terus turun, jumlah kasus aktif di Jawa Tengah masih yang tertinggi se-Indonesia. Data dari @pandemictalks kasus Covid-19 aktif Jateng masih 48.094 orang atau 30,3% kasus aktif nasional.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, mengatakan hingga Selasa (23/2/2021), kasus positif Covid-19 menembus 150.659 orang. Perinciannya pasien dirawat 7.150 orang, pasien sembuh 134.084 orang, dan pasien meninggal 9.425 orang.

Baca Juga: Pelantikan Gibran Jadi Wali Kota Solo Hanya Dihadiri 25 Orang

“Tidak ada wilayah di Jateng yang terbebas dari Covid-19. Sehingga, melihat fakta tersebut, penting dilakukan kerja sama antara kepala daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan semua warga Jateng untuk memutus rantai persebaran Corona. Gerakan Jateng di Rumah Saja pada 6-7 Februari lalu juga merupakan salah satu langkah kami memutus rantai persebaran,” katanya saat peresmian Rumah Sakit Lapangan Benteng Vastenburg, Rabu pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya