SOLOPOS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. (Antara/Sigid Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah kasus baru virus corona di Indonesia kembali turun pada Minggu (24/5/2020). Jumlah kasus baru kembali turun setelah sempat memuncak di angka tertinggi 973 kasus pada tiga hari lalu.

Berdasar data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terjadi penurunan kasus baru pada hari ini sebanyak 447 jika dibandingkan angka tiga hari sebelumnya. Pada saat yang sama, penurunan kasus itu juga dibarengi kapasitas pemeriksaan spesimen yang stabil di atas 10.000 per hari.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Imbau Tak Salat Idulfitri di Masjid, Kepala Desa Dianiaya Jemaah

Apakah jumlah kasus baru Covid-19 yang turun ini menjadi pertanda tren perlambatan Indonesia? Kesimpulannya tak semudah itu.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan kapasitas pemeriksaan mencapai angka 11.013 spesimen per hari. Yuri mengatakan angka itu di antaranya diperolah dari 10.872 spesimen yang diperika melalui RT Polymerase Chain Reaction (PCR). Selain itu 141 spesimen diperiksa melalui Tes Cepat Molekuler atau TCM.

1 Lagi Pasien Covid-19 Boyolali Sembuh, dari Klaster Dibal

Untuk menentukan apakah jumlah kasus baru Covid-19 di Indonesia yang turun benar-benar tanda tren perlambatan, diperlukan sebuah kurva epidemiologi.

“Hari ini juga masih terus kita lakukan verifikasi. Hasil pemeriksaan spesimen ini untuk kepentingan kita untuk tes masif dan tracing agresif,” kata Yuri saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Minggu (24/5/2020).

Bukan di Solo, Terduga Teroris Asal Sumbar Ditangkap di Baki Sukoharjo

Dengan demikian, menurut dia, pemeriksaan spesimen itu mesti diterjemahkan ke dalam usaha untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Nantinya penyelidikan epidemiologi bermuara pada isolasi ketat pada kasus-kasus yang ada di lapangan.

“Sementara jumlah spesimen dalam verifikasi per hari ini sebanyak 6.312 spesimen,” kata dia.

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Anggota JAD di Solo

Tanpa Kurva Epidemiologi

Sayangnya, hingga kini Indonesia belum pernah membuat (atau setidaknya menunjukkan) kurva epidemilogi Covid-19. Memang jumlah kasus baru Covid-19 Indonesia sedang turun, tapi yang diumumkan setiap hari adalah kasus pekan sebelumnya yang baru terkonfirmasi.

Meski demikian, selang tiga hari sejak puncak kasus pada 21 Mei hingga 24 Mei 2020, terjadi penurunan positive rate. Positive rate merupakan rasio antara pasien positif dengan seluruh tes Covid-19 yang dilakukan sebesar 1 persen.

Sempat Dikarantina, Warga RW 001 Jelobo Klaten Salat Idulfitri Berjemaah

Penurunan persentase positive rate itu terjadi pada dari semula 13 persen pada tanggal 21 Mei menjadi 12 persen pada 24 Mei. Sekali lagi, penurunan positive rate ini disebabkan kian banyaknya tes yang dilakukan. Jumlah kasus baru Covid-19 Indonesia yang turun pun belum bisa menunjukkan tren perlambatan.

Gugus Tugas mencatat adanya penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 di Indonesia, sebanyak 526 orang, sehingga total pasien terkonfirmasi Covid-19 menjadi 22.271 kasus.

Lengang, Jalan Boyolali-Solo dan Dalam Kota Serasa Jalan Tol

Dia mengatakan data tersebut diperoleh hingga siang ini, Minggu (24/5/2020).  "Maka, total pasien yang positif kini yang telah terkonfirmasi menjadi 22.271 kasus,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya