SOLOPOS.COM - Warga Kudus dibawa ke Asrama Haji Donohudan Boyolali jalani isolasi. (Antara)

Solopos.com, KUDUS — Jumlah kasus pengidap Covid-19 aktif di Kabupaten Kudus saat ini turun 2,1 persen menjadi 1.946 kasus dari sebelumnya mencapai 1.987 kasus aktif.

Mengutip Antara, Kamis (10/6/2021), Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kudus, menyatakan penurunan jumlah kasus Covid-19 tersebut, karena banyak yang sudah sembuh baik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sebelumnya mereka telah menjalani isolasi maupun yang dirawat di rumah sakit,” Pelaksana harian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Masut.

Baca Juga : Gegana Brimob Semprot Desa Zona Merah Covid-19 di Kudus

Ia mencatat jumlah warga yang menjalani perawatan di rumah sakit memang berkurang. Dari sebelumnya mencapai 441 orang, Rabu (9/6/2021) turun menjadi 437 orang.

Jumlah warga yang menjalani isolasi, kata Masut, juga berkurang dari tanggal 8 Juni 2021 mencapai 1.546 orang, Rabu (9/6/2021) berkurang menjadi 1.520 orang. Dari 1.520 orang yang menjalani isolasi, sebanyak 1.052 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri di rumah, sedangkan 468 orang menjalani isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan.

Sementara jumlah warga yang meninggal dunia akibat Covid-19 hingga Rabu (9/6/2021) sebanyak 21 kasus, sehingga total yang meninggal sejak awal pandemi hingga kini mencapai 784 kasus. Sedangkan kasus sembuh bertambah 204 kasus sehingga total mencapai 6.854 kasus.

Baca Juga : Inilah Mula Mitos Larangan Pria Kudus Menikahi Wanita Jepara

Dalam rangka menekan mobilitas warga agar kasus Covid-19 di Kudus bisa turun, maka Pemkab Kudus mengeluarkan surat edaran di rumah saja. Awalnya hanya dua hari, kemudian diperpanjang hingga tanggal 9 Juni 2021.

Meskipun sekadar imbauan, ternyata banyak pelaku usaha yang lebih memilih menutup usahanya. Hal ini untuk mendukung upaya pemerintah memerangi Covid-19 agar Kudus bisa terbebas dari pandemi.

Keputusan menutup semua objek wisata juga masih berlangsung dan belum ada pencabutan karena untuk mencegah terjadinya kerumunan serta memutus mata rantai penularan. Usaha kuliner yang masih tetap beroperasi, diminta turut mendukung dengan hanya melayani pembelian dibawa pulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya