SOLOPOS.COM - Mobil yang membawa Barack Obama dan istri keluar dari Hotel Tentrem menuju Candi Borobudur, Rabu (28/6/2017). (JIBI/Harian Jogja/Galih Eko Kurniawan)

Jumlah kamar hotel di Jogja terus mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan meningkatnya permintaan akan akomodasi di kota wisata ini

 
Harianjogja.com, JOGJA– Jumlah kamar hotel di Jogja terus mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan meningkatnya permintaan akan akomodasi di kota wisata ini. Pertumbuhan kamar dan okupansi di Jogja pada tahun ini mengalami peningkatan 15% dari tahun sebelumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) DIY, Istidjab M Danunagoro mengungkapkan kebutuhan akomodasi di Jogja pada musim-musim liburan mengalami permintaan yang tinggi. Kondisi ini mendorong pertumbuhan hotel yang ada di Kota Gudeg ini.

“Setiap tahunnya okupansi meningkat, terutama pada musim liburan. Bahkan, jumlah kamar yang tersedia juga semakin bertambah,” ujar Istidjab, Rabu (5/7/2017).

Istidjab mengungkapkan jumlah hotel yang banyak, turut andil dalam mencukupi kebutuhan akomodasi para pendatang atau wisatawan yang datang ke Jogja. Saat ini, jumlah hotel bintang di Jogja mencapai 66 hotel dengan jumlah kamar mencapai lebih dari 9.000 kamar.

Jumlah kamar ini, kata dia, mengalami peningkatan sekitar 10% sampai 15% dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian pula dengan peningkatan okupansi seluruh hotel, baik bintang maupun non bintang.

“Tahun lalu jumlah kamar hotel bintang itu sekitar 8.500 kamar, sekarang sudah lebih dari 9.000 kamar,” jelas Istidjab.

Kondisi yang sama juga terjadi pada hotel non bintang dan penginapan atau guest house. Istidjab mengatakan saat ini hotel non bintang jumlahnya mencapai 580 hotel. Jika digabung dengan penginapan yang semakin banyak di Jogja, jumlahnya mencapai 1.010 hotel dan penginapan.

“Total untuk hotel non bintang jumlah kamar ada 13.500 kamar. Ini sangat cukup mengakomodir kebutuhan akomodasi para wisatawan yang berkunjung ke Jogja saat musim liburan. Apalagi tahun ini, ada tujuh hotel lagi yang siap beroperasi,” jelas Istidjab.

Sementara itu, menurut data BPS DIY, banyaknya libur panjang yang terjadi pada Mei lalu, membuat length of stay atau lama tinggal tamu di Jogja mengalami kenaikan. Kendati kenaikan tidak tampak melonjak, namun kenaikannya cukup positif.

Kepala BPS DIY, JB Priyono menuturkan rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang pada Mei lalu mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan jumlah tamu, tampak mengalami peningkatan di bulan April dengan jumlah 492.727 orang yang menginap di hotel bintang dan non bintang.

“Sedangkan pada bulan Mei ada penurunan sedikit. Jumlah tamu yang menginap hanya 452.123 orang,” ujar Priyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya