SOLOPOS.COM - Ilustrasi desa terapkan lockdown. (Antara)

Solopos.com, KUDUS — Jumlah desa di Kabupaten Kudus yang berstatus zona merah naik 24 desa menjadi 84 desa menyusul ditemukannya banyak kasus penyebaran Covid-19.

Mengutip Antara, Kamis (17/6/2021), sebelumnya ada 60 desa yang masuk zona merah Covid-19. Juru Bicara Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kudus, Andini Aridewi, mengatakan desa yang masuk kategori zona merah tersebar di sembilan kecamatan dengan jumlah desa di masing-masing kecamatan bervariasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia mencatat dari sembilan kecamatan, terbanyak di Kecamatan Kota ada 16 desa zona merah, kemudian disusul Kecamatan Jati terdapat 10 desa zona merah. Sementara jumlah desa zona merah paling sedikit ada di Kecamatan Mejobo ada enam desa, sedangkan kecamatan lainnya antara delapan hingga sembilan desa.

Baca Juga : Target Sasaran Vaksin Covid-19 di Kudus Jadi 607.063 Orang

Periode sebelumnya, jumlah desa zona merah terbanyak berada di Kecamatan Jekulo dengan 11 desa zona merah, namun saat ini berkurang menjadi delapan desa. Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro di desa diharapkan juga dioptimalkan untuk menekan angka kasus Covid-19.

Pemerintah desa juga dipersilakan melakukan penutupan lokal tingkat rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW) untuk membatasi aktivitas warganya demi memutus mata rantai penularan virus corona.

Sementara itu, Kepala Desa Tumpangkrasak, Sarjoko Saputro, mengakui desanya disebutkan masuk kategori zona merah. Namun, sejak dua hari terakhir tidak ada penambahan kasus dari sebelumnya ada 20 kasus.

Baca Juga : Ledakan Covid-19 Kudus Menyebar dari Pekerja Migran

Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 15 orang sudah hampir selesai masa isolasi mandirinya dan lima kasus ada yang sudah memasuki hari ke sembilan masa isolasinya karena semuanya tanpa gejala.

Dalam rangka menekan angka kasus Covid-19, selain memaksimalkan PPKM mikro, keberadaan jogo tonggo juga dioptimalkan untuk turut mengedukasi warganya melalui ketua RT dan RW tentang pentingnya protokol kesehatan yang benar.

“Sejauh ini hasilnya bagus karena kesadaran warga, terutama memakai masker saat keluar rumah sudah meningkat. Mudah-mudahan ke depannya tidak ada penambahan kasus baru,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya