SOLOPOS.COM - Bregodo prajurit dari Sanggar Sadar Budaya menyuguhkan defile pasukan dan arak-arakan senjata tradisional dalam Festival Bregada Rakyat yang digelar di sepanjang Jalan Malioboro, Jogja, Minggu (19/01/2014). Acara yang digelar sebagai rangkaian peringatan Jogja sebagai Kota Republik dan mendukung keistimewaan DIY itu diikuti oleh 44 bregada prajurit dari sejumlah daerah di DIY. Festival itu mengasah kreativitas kelompok bregada dalam membuatan kostum dan koreografi. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA- Jumlah bregada yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta bertambah banyak dan fungsinya pun berubah.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY GBPH Yudhaningrat mengatakan keberadaan bregada sebenarnya dimulai sejak timbulnya kerajaan Mataram di Ambarketawang, yakni masa Sri Sultan Hamengku Buwono I. Seiring dengan perkembangan waktu, jumlahnya pun bertambah dan menjadi 10 bregada.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dulu fungsinya adalah sebagai pasukan dan keamanan kerajaan. Saat ini lebih difungsikan untuk event budaya,” jelasnya, di sela kegiatan Festival Bregada Rakyat di Jalan Malioboro, Minggu (19/1/2014).

Ia berharap dengan adanya festival ini, nilai-nilai yang ada di bregada tetap bisa dilestarikan. Utamanya, kecintaan terhadap tanah air dan mempertahankan budaya.

“Nilai-nilai yang ada di bregada itu cukup tinggi. Kami berharap masyarakat bisa meneladaninya,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya