SOLOPOS.COM - Para tim penggerak PKK se-Kecamatan Pengasih membacakan ikrar gerakan sadar gizi 1000 hari di Aula kecamatan, Rabu (19/12). (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

Para tim penggerak PKK se-Kecamatan Pengasih membacakan ikrar gerakan sadar gizi 1000 hari di Aula kecamatan, Rabu (19/12). (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

PENGASIH—Jumlah kasus bayi gizi lebih di Kulonprogo meningkat selama setahun terakhir. Penderita umumnya berasal dari keluarga berpendidikan tinggi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ditemui di Kecamatan Pengasih dalam rangka pembacaan ikrar gerakan sadar gizi 1.000 hari, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo, Bambang Haryatno mengatakan tahun lalu, tercatat 234 balita dengan gizi lebih. Namun, tahun ini angka itu naik menjadi 335 balita. “Ini seolah menjadi tren di msyarakat ketimbang gizi buruk,” kata dia, Rabu (19/12).

Menurut dia, temuan di lapangan menandakan kebanyakan balita gizi lebih berasal dari keluarga dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Meski tinggi, mereka tidak memiliki kesadaran akan arti pentingnya posyandu sebagai tempat melakukan konsultasi gizi balita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya