Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Jumlah ASN Terbatas, Belum Semua OPD di Boyolali Punya Personel yang Ahli IT

Jumlah ASN Terbatas, Belum Semua OPD di Boyolali Punya Personel yang Ahli IT
author
Ika Yuniati Selasa, 25 Oktober 2022 - 15:43 WIB
share
SOLOPOS.COM - Acara Bimbingan Teknis Pengelolaan Data dan Informasi Pemerintah Kabupaten Boyolali, di Hotel Adhiwangsa, Selasa (25/10/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI — Belum semua organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Boyolali mempunyai personel yang mumpuni di bidang IT karena terbatasnya jumlah ASN.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKP2D) mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan Data dan Informasi di Hotel Adhiwangsa, Jalan Adisucipto 146 Jajar, Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, Selasa (25/10/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BKP2D Kabupaten Boyolali, Siti Askariyah mengatakan kegiatan itu berangkat dari mandat Bupati Boyolali yang menginstruksikan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mempunyai minimal satu personel ahli di bidang teknologi dan informasi (IT).

Hal itu untuk mengoptimalkan program Monitoring Center Of Development (MCD) Kabupaten Boyoali sebagai pusat data terpadu.

Sementara, menurut Siti, belum semua OPD di Boyolali mempunyai personel yang mumpuni di bidang IT karena terbatasnya jumlah ASN. Oleh karena itu, kegiatan Bimtek diadakan untuk meningkatkan kompetensi ASN dalam mengolah data dan informasi.

Baca juga: Pakai Single Sign On, Akses Aplikasi Pemkot Solo Tak Perlu Banyak Password

“Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka supaya ASN kami itu mempunyai kompetensi dalam mengelola data dan informasi. Karena kalau dhawuh pak Bupati kami di dhawuhi setiap OPD kami ditata ada pegawai yang IT. Itu tidak mungkin karena ASN-nya terbatas,” kata Siti.

“Jadi yang bisa kami lakukan ASN yang ada kami tingkatkan kompetensinya. Supaya mampu mengelola data dan informasi di OPD-nya masing-masing,” tambah Siti kepada wartawan di Hotel Adhiwangsa, Selasa (25/10/2022).

Siti mengatakan kegiatan Bimtek diikuti 106 orang dari semua OPD. Peserta ASN terbanyak yang mengikuti pelatihan IT itu adalah dari Inspektorat dan Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Boyolali.

Bukan tanpa alasan, Siti menjelaskan peserta dari Inspektorat dan BP3D cukup banhak karena mereka akan menjadi PIC dari program MCD. Selain itu, beberapa instansi lembaga juga punya wakil yang menjadi PIC program MCD.

“Jadi nanti tiap-tiap personel akan mempunyai tugas sebagai PIC OPD. Untuk kecamatan satu-satu. Untuk opd yang besar seperti PU itu empat, setiap bidang satu. Pertanian setiap bidang satu. Peternakan setiap bidang satu,” jelasnya.

Baca juga: UJIAN NASIONAL 2016 : Pelaksanaan UN CBT, Disdikpora Boyolali Kerahkan Ahli IT

“Kalau di desa ada istilah pendamping desa, lha ini pendamping data. Yang diharapkan nanti dapat memberikan pendampingan dalam rangka OPD melakukan pendataan di masing-masing instasinya,” ucap dia usai membuka acara Bimtek.

Melalui kegiatan Bimtek, Wahyu ingin peserta bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun meta data statistik sektoral.

“Dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola data dalam setiap perangkat daerahnya. Ini nanti dikolaborasikan dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah, yaitu MCD, dalam rangka pembenahan data secara keseluruhan,” pungkas dia.

Baca juga: Punya Julukan Boyolali Tersenyum, Ini Maknanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN