Solopos.com, JAKARTA — Moh. Jumhur Hidayat diberhentikan dari jabatannya sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Beredar kabar pPemberhentian jabatan itu karena Juhmur mendukung deklarasi pencapresan Jokowi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Presiden memberhentikan saya sebagai Kepala BNP2TKI dan digantikan oleh Bapak Gatot Abdullah Mansur per 11 Maret 2014,” kata Jumhur di Jakarta, Senin (17/3/2014) menanggapi pemberhentian dirinya dari jabatannya. “Secara khusus saya berterima kasih kepada Presiden RI yang telah mempercayakan saya untuk menjadi Kepala BNP2TKI selama ini,” katanya seperti dikutip Antara.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pemberhentian Jumhur berdasarkan Keputusan Presiden No. 39/M Tahun 2014 tertanggal 11 Maret 2014. Sebagai pengganti Jumhur, Presiden SBY memang menunjuk mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Gatot Abdulah Mansyur.
Pihak istana memberikan alasan lain. Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, menjelaskan salah satu pertimbangan Presiden dalam memberhentikan Moh. Jumhur Hidayat itu Ayala dalam rangka penyegaran organisasi. “Jumhur Hidayat sudah menjabat sebagai Kepala BNP2TKI selama lebih dari tujuh tahun,” katanya.
Berdasarkan catatan Bisnis, Jumhur telah berterus-terang akan memberikan dukungan penuh untuk pemenangan PDIP dan bakal capres Jokowi pada Pemilu 2014. “Memang saya mendukung PDIP dan PDIP memutuskan Jokowi sebagai capres. Ya tentunya, saya bekerja untuk pemenangan PDIP dan pemenangan Jokowi,” tuturnya.
Menurut Jumhur, dia akan membantu pemenangan PDIP di pemilu legislatif dan Jokowi di Pilpres melalui pergerakan bersama Aliansi Rakyat Merdeka. Sebelumnya, Aliansi itu sudah dideklarasi di Bandung dan hari di deklarasikan di Medan dan menyusul kota lain.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
