SOLOPOS.COM - Iustrasi suhu panas (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, JAKARTA — Badan ilmiah dan regulasi federal Amerika Serikat (AS) melaporkan Juli 2021 menjadi bulan terpanas di dunia yang pernah tercatat.

Pencatatan suhu ini sudah dilakukan sejak 142 tahun silam. Dikutip dari Bisnis.com, data Badan ilmiah dan regulasi federal AS menunjukkan bahwa gabungan suhu permukaan darat dan laut adalah 0,93C (1,68F).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suhu terpanas pada Juli 2021 ini berada di atas rata-rata suhu panas abad ke-20 sebesar 15,8C (60.4F). Ini adalah suhu tertinggi sejak pencatatan dimulai 142 tahun lalu. Rekor sebelumnya, yang dibuat pada Juli 2016, disamai pada 2019 dan 2020.

Baca juga: Ini Sejarah Gerakan Pramuka, Ternyata Ada Peran Pangeran Mangkunagoro Solo

Apa kata ahli tentang penyebab suhu terpanas pada Juli 2021? Ternyata para ahli percaya ini karena dampak jangka panjang dari perubahan iklim.

Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) mengatakan kondisi bulan terpanas itu menjadi perhatian dunia saat ini. “Rekor baru ini menunjukkan buruknya perubahan iklim untuk dunia.” tulis mereka dilansir dari BBC.

Gabungan suhu permukaan darat dan laut adalah 0,01C lebih tinggi daripada rekor 2016. Di belahan bumi utara, suhu permukaan tanah mencapai 1,54C. Suhu panas pada Juli 2021 tersebut “belum pernah terjadi sebelumnya” lebih tinggi dari rata-rata.

Baca juga: Presiden Jokowi Bakal Resmikan Industri Pengolahan Porang di Madiun

Terpanas Kedua di Eropa

Suhu terpanas itu melampaui rekor sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2012. Data tersebut juga menunjukkan bahwa Juli 2021 adalah rekor bulan terpanas di Asia serta terpanas kedua di Eropa setelah Juli 2018.

Pernyataan NOAA juga menyertakan peta “anomali” iklim yang signifikan pada bulan Juli 2021. Tercatat bahwa aktivitas siklon tropis global tahun ini luar biasa tinggi untuk jumlah badai yang disebutkan.

Awal pekan ini, sebuah laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa perubahan iklim memiliki dampak yang “belum pernah terjadi sebelumnya” di bumi. Ada beberapa perubahan yang disebut mungkin “tidak dapat diubah selama berabad-abad hingga ribuan tahun”.

Baca juga: Cara Mengurus KTP Hilang dan Rusak, Mudah dan Tak Usah Panik ya!

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan bahwa temuan itu adalah “kode merah untuk kemanusiaan”. “Jika kita menggabungkan kekuatan sekarang, kita dapat mencegah bencana iklim. Tetapi seperti yang dijelaskan oleh laporan hari ini, tidak ada waktu untuk penundaan dan tidak ada ruang untuk alasan,” kata dia.

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa sejak tahun 1970, suhu permukaan global telah meningkat lebih cepat daripada periode 50 tahun lainnya selama 2.000 tahun terakhir.

Baca juga: Wah Ada Candi Putih di Tengah Kota Solo, Kamu Tahu?

Suhu Panas Juli 2021

Berikut perincian suhu ekstrem pada bulan Juli 2021:

1. Asia : Juli 2021 menjadi bulan terpanas pertama kalinya

2. Eropa mencatat bulan Juli sebagai yang kedua, dengan beberapa bagian Eropa selatan mencapai suhu di atas 40C (104F).

3. Amerika Utara memiliki rekor terpanas keenam. Pada akhir Juni, Kanada mencatat suhu tertinggi, dengan Lytton di British Columbia mencapai 46,6C (116F).

Baca juga: Survei: 72,4 Persen Responden Mau Divaksinasi Covid-19

4. Juli merupakan rekor terpanas keempat di Australia dan terpanas keenam di Selandia Baru.

5. Afrika mengalami terpanas ketujuh.

6. Amerika Selatan mencatat 10 Juli sebagai suhu terpanasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya