SOLOPOS.COM - Jukir dan pengelola parkir Kota Solo mendengarkan arahan dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Hotel Loji, Solo, Kamis (3/11/2022) siang. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Puluhan juru parkir atau jukir serta pengelola parkir di Kota Solo mengikuti kegiatan bimbingan teknis di Hotel Loji, Solo, Kamis (3/11/2022). Dalam acara yang dihadiri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu, ada jukir yang mengadu mengenai perlakuan tak mengenakkan yang mereka dapat dari pelanggan atau pengguna layanan saat bertugas.

Salah satu jukir yang bertugas di Jl Bhayangkara saat Car Free Day, Ponco, mengaku pernah mendapat perlakuan  kasar dari pengguna layanan parkir. Ironisnya, pengguna layanan parkir yang berbuat kasar itu adalah oknum petugas pemerintah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Oknum itu bersiap arogan sampai memukuli jukir tersebut meskipun sang jukir tidak melakukan kesalahan. “Saya ngabani kiri, dia kanan, akhirnya mengenai pagar. Saya dihajar, saya dipukul, Pak. Dengan kerendahan hati, kami mohon gimana supaya orang seperti itu tidak menyepelekan jukir,” katanya.

Ponco menjelaskan para jukir di Solo sudah berusaha memberikan pelayanan yang baik kepada semua pengguna parkir termasuk para aparat maupun petugas pemerintah. Namun, Ponco menilai mereka kadang tidak menghormati para juru parkir dengan tidak membayar retribusi parkir dan berkata-kata yang menyakiti hati.

Selain itu, lanjut Ponco, oknum petugas pemerintah yang berkata kurang enak didengar itu tidak menunjukkan kesalahan jukir atau memberikan kritikan kepada jukir namun asal bersikap arogan. Padahal petugas pemerintahan itu diharapkan bisa menjadi contoh dengan sikap dan tindakan yang lebih humanis.

Baca Juga: Tegas! Dishub Solo Ancam Cabut Izin Jukir jika Lakukan Pelanggaran Berulang

Foto Pelaku dan Laporkan

“Maka dengan kerendahan hati itu dipublikasikan orang-orang seperti itu, agar tidak seenaknya dengan kata-kata kurang berkenan. Menyakiti petugas parkir. Wong kadang-kadang mereka enggak bayar,” jelasnya.

Masukan kedua dari Ponco yakni mengenai sejumlah orang yang beraktivitas paling awal dan pulang melebihi jam ketentuan atau lebih dari 09.00 WIB di CFD. Hal itu membuat jukir di Solo CFD bingung akan memungut retribusi berapa kepada warga itu.

Menanggapi hal itu, Gibran menjelaskan siapa pun orangnya yang memakai lahan parkir harus membayar sesuai tarif yang berlaku. Dia meminta para juru parkir memberikan perlawanan apabila ada rekan sesama jukir mendapatkan kekerasan dengan memfoto pelaku kemudian melaporkan ke Dishub, Pemkot atau pihak berwenang.

Baca Juga: Respons Keluhan Warga, Pemkot Solo Segera Terapkan Aturan Baru soal Parkir

“Bukannya ngajari kekerasan ya, namun ada yang mbelani. Ada yang mukul, jangan dibalas kekerasan, namun ada yang mbelani, kumpul semua. Bukan kompak jotos-jotosan ya, kompak mbelani,” tambahnya.

Wali Kota Solo mengakui ada sejumlah instansi yang punya kepentingan melakukan sosialisasi pada Solo CFD. Dia meminta jukir membuat aduan resmi apabila mendapati pelanggaran lagi kepada Pemkot Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya