SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

GUNUNGKIDUL—Perjudian di Gunungkidul merambah kalangan pelajar. Bentuk perjudian sudah mulai bergeser, tidak semata-mata bergantung pada kartu remi atau pun kartu cina. Tayangan sepak bola di layar televisi hingga main tebak baru atau krikilan dengan taruhan uang mulai menjamur.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Dion (nama samaran), 16, seorang pelajar swasta di Wonosari mengaku sering bermain tebak-tebakan dengan taruhan uang saku. Dia hanya meniru kakak tingkatnya yang kerap mempertaruhkan uang mereka. Bagi dia, taruhan bukan untuk menambah uang saku, melainkan hiburan.

Ekspedisi Mudik 2024

Tiap taruhan dia biasanya memasang Rp1.000. Kalau beruntung, Dion bisa mendapat jumlah yang berlipat. Judi krikilan yang dilakukan Dion dan teman-teman pada jam sekolah ini terbilang cukup mudah. Krikilan cukup dengan bermodal lima butir kerikil atau batu kecil seukuran biji jagung yang mudah digenggam. Selanjutnya pejudi menabak jumlah kerikil.

“Siapa yang menjawab dengan tepat jumlah kerikil dari seluruh peserta dialah yang berhak mendapat Rp5.000,” ujarnya.

Salah satu teman Dion, Yudi, (nama samaran) juga mengaku kerap membawa pulang uang sekitar Rp35.000 dari main tebak-tebakan. “Iseng-iseng berhadiah saja,” ujarnya.

Dia mengaku pernah mendapat pembinaan dari sekolah lantaran tepergok bermain krikilan. Siswa di sekolah berbeda mengaku judi di kalangan pelajar bukan sesuatu yang baru. Mereka tak bermain kartu karena dianggap kuno dan terlalu berisiko ketahuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya