SOLO — Aparat Polresta Solo menggerebek arena judi jenis toti di teras rumah tak berpenghuni di Jl Haryo Panular No 15, Panularan, Laweyan, Rabu (3/10/2012) pukul 21.30 WIB. Tiga orang penjudi dibekuk dan satu orang kabur.
Para penjudi yang tertangkap, yakni Joko Isnanto, 49, warga Waringinrejo RT 001/RW 021, Cemani, Grogol, Sukoharjo; Waluyo Hadi Prayitno, 61 dan Jumin Siswoyo, 50, keduanya warga Kampung/Kelurahan Panularan, Laweyan, Solo. Sedangkan orang yang kabur adalah Kb.
Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024
Joko mengatakan baru kali itu ia mengikuti judi toti. Judi jenis itu menggunakan sarana kartu remi. Ada pun uang yang menjadi taruhan sebesar Rp1.000 per putaran. Belum sampai putaran II dimulai, kata Joko, polisi menggerebek lokasi perjudian. Apesnya, uang bayaran sekolah anaknya yang kebetulan ia bawa sebesar lebih dari Rp100.000 ikut disita polisi sebagai barang bukti.
“Uang taruhan belum sempat kami keluarkan. Saat polisi menggerebek uang pribadi saya malah katut disita juga,” ungkap lelaki yang berprofesi sebagai juru parkir itu kepada Solopos.com, Rabu (10/10/2012).
Sementara itu, Jumin menyatakan penyesalannya. Gara-gara tertangkap polisi kemungkinan besar ia bakal kehilangan pekerjaannya sebagai tukang kebun di Politeknik Pratama Mulia, Panularan, Laweyan, Solo. Dikatakannya, judi digelar untuk mengisi waktu luang malam hari.
Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Sis Raniwati, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in, mengungkapkan polisi masih melacak keberadaan salah satu penjudi yang kabur. Hingga saat ini Kb belum tertangkap. Polisi menyita barang bukti berupa dua set kartu remi dan uang tunai sebesar Rp211.000. Sedianya mereka dijerat dengan Pasal 303 KUHP tentang Perjudian dengan ancaman hukuman paling lama 10 tahun pernjara.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
