SOLOPOS.COM - Ilustrasi Judi (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO -- Dominasi judi sepak bola darat atau offline Kota Solo terus tergerus perkembangan teknologi yang membawa dunia perjudian ke ranah digital atau online.

Solopos.com berkesempatan bertemu bandar judi sepak bola yang memilih berhenti karena tergerus dominasi perjudian online. Joni, sapaan akrab bandar tersebut, merupakan perantau di Kota Solo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ia menceritakan Solo saat ini bukan pasar menarik bagi perjudian bola secara offline atau darat. Ia menceritakan aktivitas bisnis perjudian darat ia mulai pada 2016 lalu. Saat memulai bisnis judi itu, Joni merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi Kota Solo. Namun, bisnis itu hanya berlangsung selama setahun.

Pilkada Sragen 2020: Gerindra Berikan Rekomendasi ke Sukiman-Iriyanto, PKS Merapat Ke Mana?

"Memang sangat redup perjudian sepak bola darat namun judi sepak bola darat masih cukup subur di luar kota," paparnya, Kamis (3/9/2020).

Joni menyebut meredupnya perjudian sepak bola darat wilayah Solo karena banyak hal. Namun hal itu terutama terjadi seiring masifnya kepemilikan handphone.

Saat ini hampir setiap warga Kota Solo memiliki smartphone dan bisa mengakses judi bola secara online. Selain itu, meski situs-situs judi online yang kerap tampil pada berbagai iklan online banyak yang dikunci, ada berjuta cara untuk membobol situs-situs terkunci itu.

Buruh Sukoharjo Tolak Omnibus Law RUU Cipta Lapangan Kerja, Ini Poin-Poin Tuntutannya

Dari Daerah Pelosok

"Banyak situs judi bola terkenal, judi pertandingan sepak bola internasional juga kerap tampil. Pada iklan-iklan situs pada umumnya terkadang juga ada," paparnya.

Pada sisi lain, judi bola secara online, menurut Joni, juga tidak rumit. Para penjudi cukup membuat akun judinya terkoneksi dengan nomor rekening. Bedanya, penjudi online harus bermodal karena harus mengisi saldo supaya bisa berjudi. Sedangkan judi bola darat, tanpa modal pun bisa berjudi atau ia menyebut dengan udu abab.

Jauh sebelum pindah ke Solo dan menjadi bandar judi bola, Joni yang berasal dari daerah pelosok sudah akrab dengan dunia perjudian sejak kecil. Lelaki berusia 26 tahun itu sejak dini sudah melihat orang main judi.

PKB Akhirnya Pilih Joswi Sebagai Cabup-Cawabup Pilkada Sukoharjo 2020

Hasilnya, saat masih SMP dan SMA, Joni pun sering kali menjadi pemain judi. Ia menceritakan judi kelas pelajar cukup mudah. Ia berperan sebagai bandar judi tebak koin, tebak jumlah sedotan, hingga yang paling tak masuk akal tebak jumlah keramik setiap lorong sekolah.

Setiap perjudian ia selalu menjadi bandar, sangat jarang bermain sebagai pemasang. Hingga akhirnya, saat kuliah ia memutuskan membuka perjudian sepak bola darat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya