SOLOPOS.COM - Pembalap Honda, Marc Marquez, merayakan gelarnya sebagai juara dunia termuda MotoGP 2013 di podium MotoGP Spanyol di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (10/11/2013) malam WIB. JIBI/Solopos/Reuters/Heino Kalis

Solopos.com, VALENCIA – Euforia kemenangan Marc Marquez sebagai juara dunia MotoGP 2013 masih sangat terasa. Pembalap 20 tahun ini baru saja mencetak rekor dengan menjadi juara dunia termuda balap kelas premier sepanjang sejarah. Marquez sendiri seakan belum percaya bahwa ia baru saja dinobatkan menjadi rider paling tangguh musim ini.

Pembalap muda Spanyol ini mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang “King” Kenny Roberts yang langsung menjadi kampiun di musim debutnya di MotoGP pada 1978 alias 35 tahun lalu. Meski berstatus sebagai rookie, Marquez menjelma menjadi pembalap super fantastis. Ia memang diuntungkan lantaran selepas menjuarai Moto2 2012 kemudian mendapatkan tim secanggih Honda yang mampu memberinya motor super cepat.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Akan tetapi, kuda besi yang maju jika berada di tangan pembalap yang biasa-biasa saja juga tak ada gunanya. Namun, si baby alien memberi bukti lewat 6 kemenangan, 16 podium dan 9 pole position di musim ini. Bahkan, ia mengalahkan rekannya, Dani Pedrosa yang menjadi runner up 2012.

“Saya merasa masih seperti mimpi. Saya berharap saya mulai menyadari apa yang telah saya raih. Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan terlalu cepat. Saya tidak mengira secepat ini. Saya belajar banyak sepanjang musim ini baik suka maupun duka,” tuturnya, seperti dilansir Autosport, Senin (11/11/2013) WIB.

Jalan Marquez terbilang penuh pelajaran. Ia sempat beberapa kali terjatuh baik di sesi latihan bebas hingga racing. Bahkan, ia juga mengalami rasanya mendapat hukuman poin penalti lantaran gaya balapannya dianggap membahayakan rider lain. Selain itu, Marc menerima hadiah berupa black flag alias didiskualifikasi dari balapan karena melanggar aturan di Philip Island, GP Australia lalu.

Ia menunjukkan dirinya layak dianugerahi mahkota MotoGP selepas bertarung sengit dengan juara bertahan, Jorge Lorenzo. Meski pembalap Yamaha itu memenangi GP Spanyol, poin Marc yang finis ketiga sangat cukup untuk mengantarkannya sebagai juara baru.

“Di depan begitu banyak fans saya merasa sangat gugup. Saya merasa kesulitan untuk mempertahankan posisi saya. Akan tetapi, dari dalam diri saya mengatakan bahwa kamu harus berjuang. Saya memahami bahwa kejuaraan ini lebih penting dari sekadar satu racing. Mungkin ini balapan terpanjang dalam karier saya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya