SOLOPOS.COM - Suasana pasar lelang di Gedung bPD DIY di Jalan Tentara Pelajar, Rabu (22/11/2017). (Birgita Olimphia/JIBI/Harian Jogja).

Pasar Lelang Komoditi Agro digelar di BPD DIY.

Harianjogja.com, JOGJA— Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY bersama Bank Pembangunan Daerah (BPD) menggelar Pasar Lelang Komoditas pada Rabu (22/11/2017) di gedung BPD DIY Jalan Tentara Pelajar, Kota Jogja.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Acara tersebut mengikutsertakan sejumlah pelaku usaha di Indonesia, baik penjual maupun pembeli. Penyelenggara ingin menciptakan kemudahan transaksi bagi para peserta dengan memutus rantai distribusi.

Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Dalam Negeri Disperindag DIY Guntur Wahyu Anggoro mengatakan, pasar lelang komoditas agro ini ditujukan untuk pengembangan perdagangan antardaerah di Indonesia dan memangkas rantai distribusi sehingga harga yang disepakati dapat menguntungkan petani.

Dalam pasar lelang ini hadir sebanyak 11 penjual dan tiga pembeli. Penjual merupakan petani yang menjual berbagai komoditi pertanian. Jenis komoditi yang ditransaksikan pada pasar lelang tersebut adalah beras, jagung, bawang merah, rempah-rempah, komoditi hasil perkebunan, hasil ternak, hasil pertanian lainnya, bahkan juga pupuk. Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah Disperindag di kota yang memiliki potensi usaha, seperti kota Bali.

Tupar selaku penyelenggara acara menuturkan, melalui pasar lelang diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian di daerah-daerah khususnya DIY dalam skala nasional. Berbagai petani dari daerah DIY tersebut antara lain berasal dari Bantul, Kulonprogo, Godean, Purworejo dan Sleman.

“Melalui lelang, petani mendapatkan harga tertinggi karena bertransaksi langsung dengan pembeli. Dengan begitu, perekonomian petani dapat meningkat. Petani juga bisa kaya karena pembelian komoditasnya dilakukan dalam jumlah besar. Ditambah keuntungan petani di pasar lelang bisa lebih tinggi ketimbang di pasar tradisional karena tidak adanya mata rantai”, ujar Tupar.

Dalam lelang yang berlangsung sejak pukul 10.00-13.00 WIB ini berhasil melakukan transaksi sejumlah Rp1.2 miliar.  Komoditas yang terjual antara lain beras IR 64, beras hitam, gula semut, jagung pipilan, dan kacang ijo. Beras IR 64 terjual 72 ton, beras hitam lima ton, gula semut delapan ton, jagung 10.5 ton, kacang ijo 8.000 kg. Tupar mengaku senang karena petani dapat bertransaksi dalam jumlah miliaran rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya