SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Kebijakan pembatasan BBM subsidi mulai akhir kuartal I-2011 membawa keuntungan bagi pengelola SPBU. Karena marjin keuntungan dari penjualan pertamax mencapai 3 kali lipat dibandingkan premium.

Demikian disampaikan VP Corporate Communication Pertamina Mochammad Harun di Hotel Le Meridien, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (15/12).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini kan opportunity (kesempatan). Jangan dilihat jadi hambatan. Kalau tidak diambil, pesaing sudah siap buka mulut,” ungkapnya.

Menurutnya, pengusaha Indonesia selama ini tidak akan pernah siap sebelum ada paksaan dari pemerintah. Padahal peluang keuntungan yang diperoleh dengan menjual pertamax, jauh lebih besar dibanding premium. Namun Harun tak mau membuka jumlah keuntungan tersebut.

“Pengusaha kita kapan sih siap kalau nggak kita paksa. Kasih insentif? Itu insentifnya marjin yang lebih bagus. Pertamax (marjin) tinggi bisa 2-3 kali lipat daripada premium. Ini kan potensi, ada investasi, ada marjin dan akan dikembalikan,” tuturnya.

Hingga kini, sebanyak 530 SPBU di wilayah Jabodetabek telah siap menjual Pertamax. Sedangkan 149 SPBU masih harus dikonversi dan 21 SPBU masih butuh penambahan tangki khusus pertamax.

“Kita sudah siap semua, suplai, depot sudah semua. Tinggal SPBU-nya saja. Namun kan kita tidak ingin mau lakukan parsial. Tiga bulan ini kita beri kesempatan,” ungkapnya.

Sebagai informasi, pemerintah dan DPR telah menyepakati kebijakan pembatasan BBM Bersubsidi pada akhir kuartal I-2011. Semua mobil plat hitam dan plat merah dilarang menikmati BBM subsidi lagi.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya