SOLOPOS.COM - Ilustrasi obat-obatan (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, JAKARTA—Jika para dokter mengeluhkan kecilnya dana insentif dari diluncurkannya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan beroperasinya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), lain lagi dengan produsen obat. Kimia Farma mematok pendapatan Rp800 miliar dari penjualan obat generik lewat JKN.

Direktur Utama Perseroan, Rusdi Rosman mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya peserta JKN melalui penyediaan obat-obat generik. Secara otomatis, target perolehan omzet melalui penjualan ini akan bertambah seiring banyaknya peserta JKN.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dengan diterapkannya BPJS ada nilai tambah, salah satunya ada potensi menaikkan omzet dari Rp350 miliar di tahun lalu menjadi Rp800 miliar tahun ini,” ujar dia saat ditemui di Kantor Pusat Kimia Farma, Jakarta, Kamis (9/1/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, dia menyebutkan, melalui BPJS, pihaknya bisa melakukan efisiensi dengan memasukkan karyawan Kimia Farma dalam BPJS. Sehingga akan ada nilai tambah Rp50 miliar per tahun.

Dia menyebutkan, sepanjang 2013, omzet Kimia Farma secara keseluruhan mencapai Rp4,5 triliun. Untuk obat generik saja, omzetnya mencapai Rp350 miliar di tahun lalu.

Tahun ini, untuk omzet obat generik ditargetkan bisa tembus Rp800 miliar dengan laba Rp247 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya