SOLOPOS.COM - Ilustrasi SMK Negeri Jateng di Jl. Brotojoyo No.1 Kota Semarang pasca-terjadinya penularan Covid-19, Jumat (4/12/2020). (Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atau Pemprov Jateng bakal meluncurkan 15 sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan konsep semi-boarding pada tahun 2022 ini. SMK semi-boarding itu dijalankan untuk mewadahi siswa dari kalangan keluarga tidak mampu atau miskin.

Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Ainur Rojik, mengatakan sekolah semi-boarding mengacu pada SMK Negeri Jateng. Tujuannya, memberikan akses layanan pendidikan, bagi siswa miskin, berprestasi namun bertempat tinggal jauh dari sekolahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menyebut, siswa di sekolahan semi-boarding dijadikan satu dengan siswa reguler. Sementara itu, 15 SMK yang dijadikan semi-boarding itu terdiri dari SMK Negeri 1 Demak, SMK Negeri 2 Rembang, SMK Negeri 1 Wirosari di Grobogan, SMK Negeri 1 Jepon di Blora, dan SMK Negeri 1 Tulung di Klaten.

Ekspedisi Mudik 2024

Kemudian SMK Negeri 1 Kedawung di Sragen, SMK Neger 2 Wonogiri, SMK Negeri 1 Purworejo, SMK Neger 2 Wonosobo, dan SMK Negeri 1 Punggelan di Banjarnegara. Selanjuntnya SMK Negeri 1 Alian di Kebumen, SMK Negeri 2 Cilacap, SMK Negeri 1 Kalibagor di Banyumas, SMK Negeri 1 Tonjong di Brebes, dan SMK Negeri 1 Randudongkal di Pemalang.

“Sebagian murid [di 15 SMK] itu menginap di asrama yang sudah disediakan. Asrama sudah dibangun sejak dua tahun lalu oleh Pemprov Jateng seperti di Wonosobo, Kebumen, dan Blora juga ada,” jelasnya.

Baca juga: PPDB Online SMA/SMK Jateng 2022 Diklaim Lancar, Ini Kata Disdikbud

Ia mengatakan, untuk tahun ini di masing-masing sekolah ada 30 peserta didik yang bisa mengikuti sekolah semi-boarding. Jumlah itu nantinya akan semakin bertambah hingga mencapai 200 siswa.

“Tahun ini mulai dengan 30 siswa. Tahun besok 60 siswa, kemudian 90 siswa maksimal 200 siswa. Itu kebijakan Pemprov Jateng untk meningkatkan akses layanan bagi anak tak mampu, berprestasi, namun jauh dari sekolah sehingga tak putus sekolah dan tidak perlu mengeluarkan uang saku. Nantinya akan seperti boarding dapat pakaian [seragam] dan sebagainya,” urainya.

Kepala SMK Negeri Jateng Semarang, Sriyono, mengatakan telah beberapa kali menerima kunjungan studi banding dari beberapa sekolah tersebut. “[Sistem pembelajaran] di SMK Negeri Jateng menjadi acuan sekolah semi-boarding. Tujuannya hampir serupa, yaitu memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan sumber daya manusia di Jawa Tengah,” urainya.

Baca juga: Kesempatan Sekolah Gratis di SMK Negeri Jateng

Tahun ajaran ini sendiri, SMK Negeri Jateng Kampus Semarang telah meluluskan 119 siswa. Lulusan-lulusan sekolah gratis itu, beberapa telah diterima di perusahaan di Kalimantan. Adapula mereka yang diterima pada perguruan tinggi dan sebagian tengah dalam tahap seleksi perusahaan, BUMN hingga instansi kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya