SOLOPOS.COM - Panorama di kawasan Dataran Tinggi Dieng. (Freepik)

Solopos.com, WONOSOBO — Sembungan yang disebut sebagai desa tertinggi di Jawa Tengah memiliki keindahan alam yang memesona. Panorama negeri di atas awan ini bahkan sudah dikenal masyarakat Eropa sejak tahun 1911.

Dikutip dari laman Diengplateau.com, Selasa (5/7/2022), sejumlah naskah di Eropa, khususnya Belanda, telah menuliskan keindahan desa wisata yang masuk wilayah administratif Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Desa ini memiliki pesona keindahan selayaknya kawasan pegunungan di Eropa yang diselimuti salju.

Salah satu pesona keindahan yang diburu wisatawan adalah Golden Sunrise di Bukit Sikunir. Selain itu, Desa Sembungan juga menawarkan panorama eksotis Telaga Cebong.

Ekspedisi Mudik 2024

Sejarah Desa Sembungan

Desa tertinggi di Jawa Tengah itu diperkirakan berdiri pada 1948 yang diprakarsai oleh seorang ulama bernama Kiai Adam Sari. Dia diyakini sebagai Joko Sembung, putra Empu Supo, saudara kandung Sunan Kalijaga.

Makam Kiai Adam Sari berada di puncak desa. Sampai saat ini, makamnya sering dikunjungi peziarah dari luar kota.

Baca juga: Desa Tertinggi Jawa Tengah Tawarkan Pesona Salju Eropa

Pada awalnya penduduk yang tinggal di Desa Sembungan sangat sedikit. Mereka membangun rumah dari kayu beratap rumput kering atau alang-alang.

Lambat laun, tempat ini pun semakin berkembang dan menjadi desa wisata terkenal di kawasan Dataran Tinggi Dieng. Jarak Desa Sembungan dari Dieng sekitar 30 menit perjalanan.

Mengutip dari laman jadesta.kemenpraf.go.id, Desa Sembungan bahkan baru-baru ini didapuk oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa.

Baca juga: Misteri Ikan Keramat Telaga Ranjeng Brebes: Berani Ambil, Cari Mati!

Tak hanya terletak di dataran tinggi, Desa Sembungan juga memiliki panorama alam yang indah. Desa in menawarkan eksotisme alam dan budaya dan menyajikan pemandangan sunrise tercantik di Asia, Telaga Cebong yang airnya selalu berkilau, dan tingginya air terjun Sikarim.

Saat pagi hari tiba, tepatnya kala matahari mulai menampakkan sinarnya adalah waktu terbaik untuk menikmati panorama alam di Desa Sembungan.

Kabut yang menyelimuti desa pun mulai hilang mencair seperti embun. Di saat itulah pemandangan di Desa Sembungan layaknya desa-desa di pegunungan Eropa yang diselimuti salju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya