Solopos.com, WONOGIRI – Sebanyak lima atlet difabel dari Wonogiri bakal mewakili Provinsi Jawa Tengah pada ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2021 XVI di Papua Oktober mendatang.
Mereka disiapkan maju ke tingkat nasional setelah berhasil mengikuti seleksi pemusatan latihan daerah (Pelatda) Provinsi Jateng di Solo. Adapun cabang olahraga (Cabor) yang diikuti yakni dua atlet panahan dan masing-masing satu atlet dari cabor atletik, blind judo serta tenis meja.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Baca juga: Bipang Ambawang, Babi Panggang Khas Dayak yang Dipromosikan Jokowi
Latihan di Solo
Kini mereka menjalani Pelatda di Sekretariat Kantor National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jateng kompleks Stadion Manahan Solo, mulai 11 April hingga 21 Oktober 2021.
"Kelima atlet yang bakal berangkat ke Papua itu saat ini mengikuti pelatihan di Solo. Mereka di karantina sekaligus mendapatkan pelatihan rutin dari pemprov," kata Kepala Dinas Sosial Wonogiri, Kurnia Listyarini, saat ditemui di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (10/5/2021).
Pada seleksi tingkat provinsi, kata Kurnia, Wonogiri mengirimkan sembilan atlet. Namun setelah diseleksi, empat atlet tidak lolos. Cabor yang diikuti saat itu yakni bulu tangkis, panahan atletik, blind judo dan tenis meja.
Baca juga: Deretan Goa Ciamik di Situs Geopark Kelas Dunia Wonogiri
Kurnia mengatakan, atas pencapaian itu Pemkab Wonogiri mendukung penuh sekaligus memberikan apresiasi kepada para difabel yang sudah tekun dan berhasil mendapatkan prestasi di bidang olahraga. Prestasi itu akan segera dilaporkan kepada pimpinan agar mendapatkan penghargaan.
"Sesuai apa yang dikatakan Pak Bupati, anggaran untuk difabel pada 2022 akan ditambah secara signifikan sesuai dengan kebutuhan difabel Wonogiri. Salah satunya apresiasi kepada para atlet olahraga yang berprestasi," ungkap dia.
Menurut Kurnia, tidak ada pelatihan khusus yang diberikan Dinas Sosial kepada para atlet difabel. Namun mereka mempunyai komunitas yang dipantau oleg Dinsos. Selain itu juga ada pendampingan dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
"Ketika ada potensi dari para difabel yang bisa dikembangkan, baik bidang olahraga maupun ekonomi dan lainnya, akan kami dampingi untuk mengembangkan bakat mereka," ujar dia.
Baca juga: Asale Dusun Tandon di Selogiri Wonogiri
Sosialisasi & Bimbingan
Pada Senin, telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Bimbingan Mental, Fisik, Spiritual dan Sosial bagi Difabel Wonogiri di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri.
"Kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan masyarakat luas tentang keberadaan serta hak para difabel. Selain itu juga untuk memotivasi para difabel tentang hak dan kewajibannya untuk dapat maju, mandiri dan sejahtera," kata Kurnia.
Dalam kegiatan itu, sebanyak 125 difabel atau sejumlah 250 orang tua atau wali difabel mendapatkan santunan dari Bupati Wonogiri, Joko Sutopo. Selain itu ada lima difabel yang mendapatkan bantuan kursi roda.
Baca juga: Diduga Keracunan Takjil, Puluhan Warga Tukringin Karangpandan Karanganyar Dilarikan Ke RS
Adapun bantuan sosial dari anggaran APBD 2021 dalam program rehabilitas sosial, baik dalam kegiatan sosial penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya bukan korban HIV/AIDS dan Napza di luar panti sosial dan rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar serta gelandangan, pengemis di luar penti asuhan secara keseluruhan sebesar Rp875.000.000.
Rincian bantuan untuk difabel yakni bansos difabel yang membutuhkan alat bantu sebanyak 20 orang masing-masing Rp2,5 juta, bansos difabel produktif sebanyak 179 orang masing-masing Rp2 juta dan bansos untuk kube difabel sebanyak lima kelompok masing-masing Rp20 juta.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
