SOLOPOS.COM - Sejumlah aparatur sipil negara (ASN) diperiksa kesehatannya sebelum mengikuti donor plasma konvalesen di Setda Pemkab Sragen, Rabu (18/8/2021). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 160 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mendaftar diri mengikuti donor plasma konvalesen yang difasilitasi PMI Kota Solo. Pada tahap pertama, Rabu (18/8/2021), 30 ASN mengikuti pemeriksaan kesehatan sebelum mengikuti donor plasma konvalesen.

“Ada 160 ASN yang mendaftar diri mengikuti donor plasma konvalesen. Kita ambil 30 ASN dulu. Semua dicek terlebih dulu pada hari ini. Apakah sudah memenuhi semua persyaratan, apakah memiliki penyakit pesenyerta, nanti dicek melalui hasil laboratorium. Kalau lolos, bisa dilanjutkan ke donor,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, saat ditemui wartawan di lokasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Tim Gabungan di Bendosari Sukoharjo Patroli Prokes Malam-Malam

Sebagai penyintas Covid-19, Tatag juga mendaftar mengikuti donor plasma konvalesen. Sepanjang semua persyaratan bisa dipenuhi, kata Tatag, ia siap mengikuti donor plasma konvalesen. Pemkab Sragen telah membuka pendaftaran peserta donor konvalesen dari kalangan masyarakat umum.

Akan tetapi, Tatag mengakui, minat mengikuti donor konvalesen dari masyarakat umum tergolong kecil. “Sudah diumumkan, tetapi antusiasme mengikuti donor ini tergantung mereka sendiri,” terang Tatag.

Syaiful Alfarah, ASN yang bekerja di bagian informasi dan teknologi (IT) Puskesmas Tangen, datang ke Setda Sragen untuk mengikuti serangkaian pemeriksaan kesehatan sebelum donor plasma konvalesen. Petugas medis dari PMI Solo telah mengambil sampel darahnya sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatannya.

“Setelah ini, nanti saya akan dihubungi apakah lolos atau tidak mengikuti donor,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Baca Juga: Universitas Muhammadiyah Madiun Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk 4.060 Orang Hingga Sabtu

Syaiful dinyatakan positif corona pada 13 Juli dan sembuh pada 27 Juli 2021 lalu. Diduga ia tertular setelah merawat simbahnya yang lebih dulu dinyatakan positif corona. Menurutnya, pada saat simbahnya sakit, hampir semua rumah sakit di Sragen penuh oleh pasien Covid-19. Oleh sebab itu, dengan terpaksa simbahnya dirawat di rumah.

“Simbah dicek positif. Saya rawat sendiri di rumah. Mau ke mana-mana saya yang antar. Setelah dirawat, simbah meninggal dunia. Saya lalu dicek hasilnya juga positif,” ujar warga Dukuh Pangle, Sambungmacan, Sragen, ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya