SOLOPOS.COM - Ibu-ibu PKK Desa Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo, memanen ikan hasil program Mina Ampuh, Kamis (2/6/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Program Mina Anak Muda Punya Usaha (Ampuh) di Desa Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo, yang membudidayakan ikan nila memanen hasil. Enam kolam hasil penggunaan dana desa sebagai ketahanan pangan tersebut menghasilkan 80 kilogram-100 kilogram sekali panen.

Hal itu disampaikan pelaku usaha ternak ikan nila sekaligus anggota karang taruna Desa Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo, Abdullah Majid, 25, Kamis (2/6/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini panen pertama program mina ampuh. Alhamdulilah dari kelompok kami sudah memasuki beberapa panen dan ini yang terakhir di kolam Mas Rizki, karena yang lain sudah dipanen lebih awal. Kami ambil kisaran rata-rata 80% dari benih dapat dipanen. Dalam satu kolam sebanyak 80-100 kilogram,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di sela-sela kegiatan panen.

Dia menyebut ada enam kolam yang diberikan kepada pemuda karang taruna pada kelompok pertama tersebut yang digunakan sebagai program percontohan. Menurutnya dalam setiap RW terdapat satu kolam.

Ke depan, diharapkan dapat berkembang menjadi setiap RT satu kolam untuk tahap berikutnya. Dia menambahkan dalam tahun ini, tampaknya akan ada lagi bantuan enam kolam untuk anggota karang taruna lainnya.

Baca juga: Istimewa! Begini Cara Ibu-Ibu Sukoharjo Peringati Hari Lahir Pancasila

Kolam yang dipanen saat itu merupakan kolam terakhir dari total enam kolam yang ada. Sementara lima kolam lain seusai Lebaran sudah dipanen lebih dulu. Dia mengatakan pihak pemerintah desa memberikan bantuan sejak bulan Desember 2021. Setiap satu kolam berdiameter tiga meter dengan volume air enam kubik, bantuan ikan yang diberikan ada 600-700 ekor.

Menurut dia, program pemerintah desa tersebut tak selamanya berjalan mulus. Dia menyebut sejak masa budi daya dan angka hidup sangat berpengaruh faktor cuaca, sehingga tak seluruhya dapat dipanen. Sementara itu ditanya mengenai pemasaran pihaknya menyebut menjualnya melalui online.

“Pemasaran [untuk ikan] yang sudah dipanen sebelumnya, kebetulan kami menggunakan sistem online. Kebetulan kita ecer untuk harga yang kami jual ke konsumen langsung seharga Rp32.000/kilogram. Tergantung juga penjualan masing-masing,” jelasnya. Dia mengatakan biasanya mengantarkan pesanan langsung ke konsumen, karena terkadang ada yang order melalui grup Whatsapp, Facebook atau lainnya.

Baca juga: Tipu-Tipu, Pria Sukoharjo Ngaku Bisa Gandakan Uang & Tarik Harta Karun

Sementara itu, Kepala Desa Wonorejo, Yusuf Aziz Rahma, menyebut dalam setiap panen diharapkan para pemuda tersebut dapat menyisihkan sejumlah Rp500.000 untuk pembuatan kolam baru bagi pemuda lain.

“Bukan untuk diminta desa, melainkan biar bisa diputar modalnya, jadi diharapkan nanti dari satu kelompok bisa mengahasilkan satu kolam baru. Karena pembuatan kolam, bibit dan lainnya berkisar Rp3 juta per orang,” jelasnya pria yang disapa Aziz itu.

Wujud Pengabdian Masyarakat

Dia menargetkan pada 2025 mampu mencetak 30 wirausaha muda melalui program Mina Ampuh yang tersebar di seluruh RT di Desa Wonorejo. Dengan target minimal dalam satu RT terdapat satu kolam sesuai dengan jumlah RT yang ada di desa tersebut. Sementara enam kolam yang ada kini tersebar di enam RW desa setempat.

Baca juga: Masih Ada 10.773 RTLH di Sukoharjo, Kapan Dapat Bantuan Rehab?

Kegiatan panen ikan tersebut juga dihadiri akademisi salah satunya dosen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Mohtar Yunianto, yang memberikan enam set alat pakan ikan otomatis dan penyaring air hasil riset sebagai salah satu wujud pengabdian kepada masyarakat.

“Kami dari UNS memberikan kepada komunitas Ampuh, menghibahkan alat pemberi makan otomatis dengan harapan pembudi daya ikan tidak harus setiap hari datang ke kolam, nanti bisa di-setting dari dalam rumah,” jelasnya saat ditemui.

Dia menyebut dengan alat tersebut dapat mengatur berapa kali dalam sehari mau memberi pakan kepada ikan. Kemudian, alat lain juga diharapkan mampu membuat kolam menjadi jernih. Biasanya diatas permukaan kolam terdapat banyak kotoran. Pengambilan menggunakan garu akan kesulitan sehingga pihaknya telah menciptakan alat khusus untuk menyaring air dalam kolam sehingga bisa jernih, oksigennya terjaga dan menjaga bio plankton.

“Ini kan ikannya kecil-kecil karena memberi makannya tidak selalu tepat waktu. Kendala kedua airnya kotor dan endapannya banyak, sehingga muncullah alat ini. Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya