SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, melantik pengurus Forum Komunikasi Perguruan Pencak Silat (FKPPS) di Pendapa Sumonegaran, Rumdin Bupati Sragen, Sabtu (18/7/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Enam perguruan silat di Kecamatan Sukodono Sragen kompak mengadakan kegiatan bakti sosial pada Jumat (30/4/2021).

Bakti sosial tersebut berupa pembagian paket sembako kepada warga yang membutuhkan. Melalui kegiatan itu, mereka ingin menunjukkan bila tidak ada konflik di antara perguruan silat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka membuktikan bila Sukodono tidak bersumbu pendek atau rawan terjadi keributan antarperguruan silat. Enam perguruan silat yang kompak mengadakan bakti sosial di Sragen itu adalah Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Parluh 16, PSHT Parluh 17, Pagar Nusa, Tapak Suci, Ikatan Keluarga Silat (IKS) Putra Indonesia (PI) Kera Sakti, dan Kumbang Malam.

Baca juga: 4 Pegawai Kantor Kemenag Karanganyar Sempat Positif Covid-19, Layanannya Gimana?

Enam perguruan silat di Sukodono ini tergabung dalam Forum Komunikasi Pencak Silat Sragen (FKPSS) yang deklarasikan Bupati Sragen pada Oktober 2020 lalu.

“Tidak hanya di Sukodono, sebelumnya juga pernah ada konflik yang melibatkan oknum anggota perguruan silat di Mondokan, Gesi, dan lain-lain. Sekarang kami buktikan bila kami bisa kompak dengan menggelar kegiatan bersama seperti bakti sosial ini. Ini sekaligus menjadi sarana untuk mengakrabkan sesama anggota perguruan silat di Sukodono,” ujar Ketua FKPSS Sukodono, Darsono, kepada Solopos.com, Sabtu (1/4/2021).

Baca juga: Tubuh Alami Autofagi Saat Puasa, Apa Sih Itu?

Jaring Atlet Silat

Kegiatan bakti sosial perguruan silat di Sragen itu diselenggarakan FKPSS bekerja sama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sukodono.

Selain kegiatan bakti sosial, FKPSS Sukodono berencana menjaring atlet silat untuk mengikuti Festival Pencak Silat di tingkat kabupaten yang rencananya diselenggarakan pada Juni 2021.

“Sejak FKPSS Sukodono terbentuk, kami makin intens berkomunikasi dengan sesama perguruan silat. Pas awal terbentuk malah kami hampir selau bertemu sekali dalam sebulan. Ke depan, kalau masing-masing perguruan silat punya kegiatan, perwakilan perguruan silat lain juga diundang untuk memeriahkan. Kalau sudah saling mengenal itu bagus buat ke depannya. Syukur bisa sering-sering ngopi bareng,” ujar Darsono.

Baca juga: Pungutan Liar di Gajahan Solo, Wawali Teguh Sebut Itu Tradisi

Camat Sukodono, Riyadi Guntur Rilo Subroto, berharap bakti sosial yang diikuti enam perguruan silat di Sragen ini bisa membuat hubungan anggota mereka makin akrab.

Dia mengakui selama ini Sukodono dicap bersumbu pendek karena kerap terjadi perselisihan antar-oknum anggota perguruan silat.

“Sekarang semua perguruan silat sudah bersatu. Kalau ada masalah yang sifatnya personal, tidak bisa dibawa-bawa ke organisasi. Harapan kami, mereka bisa kompak menjaga situasi tetap kondusif,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya