SOLOPOS.COM - Petani milenial membersihkan rumput liar di sela-sela tanaman melon di green house di Dukuh Toro, Desa Kaliwedi, Gondang, Sragen, Jumat (26/3/2021). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebuah rumah hijau atau green house dengan ukuran 11 meter x 35 meter berdiri di lingkungan Dukuh Toro RT 008, Desa Kaliwedi, Gondang, Sragen, dimanfaatkan untuk membudidayakan tanaman melon eksklusif yang dikelola para petani milenial.

Di saat dunia pertanian kekurangan kaderisasi petani, justru ada gerakan 25 pemuda milenial di Sragen yang siap menjadi petani.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Adalah mahasiswa semester VIII Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Gilang Indar Marga Putra, yang memanfaatkan waktu luang di sela-sela pembelajaran daring untuk terjun ke dunia pertanian.

Baca juga: Diresmikan, Agrowisata Kaliwedi Siap Saingi Dayu Park Milik Keluarga Bupati Sragen

Bidang pertanian jauh dari disiplin ilmu yang diambil Gilang, yakni di Program Studi Teknik Perkapalan. Ia belajar autodidak untuk mengembangkan teknik pertanian agrobisnis, berupa pertanian melon eksklusif.

Ia pun berhasil dengan modal dari pinjaman kredit usaha rakyat (KUR). Hasil pertaniannya bisa laku di pasar Surabaya dan Semarang. Kini, setiap pekan pasar membutuhkan minimal 1 ton melon eksklusif.

“Ada empat jenis melon yang diminati pasar, yakni melon golden, melon hamigua, melon honey white, dan melon piel de sapo. Dengan peluang yang bagus itu, kami mengajak 25 orang pemuda milenial untuk bersama-sama bertani. Mereka berumur antara 17-39 tahun. Dari 25 orang itu kemudian membentuk kelompok tani dengan model pertanian green house,” ujar Gilang saat berbincang dengan Solopos.com di green house miliknya di Sragen, Jumat (26/3/2021).

Dukungan Legislator

Gilang menyebut sudah ada tiga lokasi green house, yakni dua unit di Dukuh Toro dan satu unit di Dukuh Bodean. Gilang mencoba mencari modal usaha dengan mengusulkan kegiatan kepada legislator dan ternyata didukung.

Gilang pun menjadi ketua kelompok tani milenial itu untuk bersama-sama merambah pasar.

“Kebetulan green house yang saya miliki sudah produksi 2-3 ton per dua pekan sekali. Semua produknya habis di pasar Surabaya dan Semarang. Kami mementingkan kualitas buahnya sehingga penampilan fisik menarik dan rasanya manis serta ada jenis melon yang teksturnya crispy,” katanya.

Baca juga: Duh, 57,50% Warga Sragen Konsumsi 1-6 Bungkus Mi Instan Setiap Pekan

Gilang menunjukkan buah melon jenis hamigua di salah satu green house-nya. Di rumah hijau itu ada 500 tanaman melon yang ditanam dengan wadah polybag berukuran besar. Setiap satu polybag berisi satu tanaman dan buahnya hanya satu buah per pohon.

“Potensi buahnya memang banyak tetapi kami mementingkan kualitas sehingga satu pohon hanya satu buah. Ini umurnya baru 39 hari. Kami bisa panen pada umur 70 hari. Satu kilogram melon hamigua ini di pasaran harganya Rp35.000/kg,” ujarnya.

Beternak Lele

Selain mengembangkan pertanian melon, Gilang juga mendorong para pemuda untuk beternak lele. Gilang sendiri memiliki 50 kolam ikan lele dan ada kelompok peternak yang memiliki 30 kolam.

Selain itu, Gilang juga memberdayakan pemuda dan warga lain yang mengajukan usulan hewan ternak kambing domba ke Pemkab Sragen dan ternyata disetujui dengan mendapatkan 267 ekor hewan ternak kambing.

Baca juga: Didatangi KPK, Bupati Sragen Pede Targetkan MCP Capai 90 di 2021

Kepala Desa Kaliwedi, Gondang, Sragen, Daryono, pun mendorong para milenial Kaliwedi untuk terjun di dunia pertanian, terutama pertanian agrobisnis untuk mendukung konsep pengembangan desa agrowisata.

“Produk melon Kaliwedi itu sudah tembus ke supermarket dengan penghasilan rata-rata mencapai Rp10 juta-Rp15 juta per bulan. Pemuda milenial di Kaliwedi cukup kreatif. Mereka sempat meminta bantuan domba dan tahun ini disetujui senilai Rp400 juta. Tanah bengkok saya pun digunakan untuk sentra makanan ternak itu,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya